Minggu, 07 April 2019
Kurangi Resiko Asma pada Anak-Anak, Makan Ikan
Asma adalah penyakit umum yang dapat berakibat fatal. Asma masih menjadi penyakit misterius tetapi gejalanya menyebabkan radang pada tubuh dan menjadi pencetus turunnya kekebalan tubuh. Para peneliti medis mengungkapkan, sekitar 1 dari sepuluh anak dan 1 dari 20 orang dewasa adalah penderita asma. Peneliti medis menyelidiki efek berbagai anti-inflammatory yang dikandung oleh makanan dan obat/racun terhadap penyakit asma. Penelitian yang dilakukan oleh salah satu peneliti Amerika Serikat menunjukkan hasil yang mendukung penelitian sebelumnya yaitu ikan bermanfaat untuk menurunkan risiko penyakit asma pada anak-anak.
Penelitian ini dititik beratkan pada pengaruh tingkat kandungan bahan kimia pro-inflammatory terhadap serangan asma. Penelitian dilakukan dalam 2 tahap yaitu tahap observasi dan tahap uji percobaan klinis. Tahap observasi dilakukan untuk mengetahui hubungan statistik antara tingkat asma atau tingkat bahan-bahan kimia pro-inflammatory yang berhubungan dengan asma. Sedangkan tahap uji percobaan klinis dilakukan untuk mengetahui tingkat penurunan risiko serangan asma dan tingkat bahan kimia pro-inflammatory pada darah.
Hasil dua studi yang dipublikasikan oleh salah satu peneliti Amerika Serikat tersebut dan hasil investigasi lainnya di Belanda mengindikasikan bahwa ibu hamil penderita asma yang mengkonsumsi ikan dengan kandungan omega-3 tinggi dapat mengurangi risiko asma pada anak yang dilahirkan. Salah satu efek omega-3 pada ikan adalah mengurangi peradangan yang berlebihan pada tubuh dengan cara menurunkan produksi bahan-bahan kimia tubuh yang dapat mempengaruhi radang termasuk eicosanoid, radikal bebas, cytokines dan lainnya. Hubungan jumlah omega-3 pada ikan dengan pencegahan dan penurunan gejala asma menjadi dasar rancangan penelitian untuk menguji hipotesis ini.
Asumsi yang sama juga digunakan oleh peneliti Australia untuk mengetahui pengaruh omega-3 pada wanita hamil terhadap risiko alergi pada anak yang dilahirkan. Pada penelitian tersebut responden diberi perlakuan dengan mengkonsumsi suplemen omega-3 sejak 5 bulan setelah terjadinya pembuahan sampai dengan melahirkan. Hasilnya menunjukkan bahwa anak pada umur satu tahun yang dilahirkan dari ibu tersebut memproduksi bahan kimia pro- inflammatory (cytokines) yang lebih rendah dan menunjukkan gejala alergi makan telur 3 kali lebih rendah dibandingkan dengan ibu yang tidak mengkonsumsi omega-3. Cytokines adalah bahan kimia pro-inflammatory yang merupakan penyebab utama alergi. Beberapa penelitian yang dilakukan pada anak juga menunjukkan bahwa anak-anak muda yang banyak mengkonsumsi ikan, biji-bijian dan susu dapat menurunkan risiko asma. Bagi ibu dan anak-anak penderita asma, segera perbanyak konsumsi ikan yang mengandung omega-3 tinggi karena omega 3 pada ikan ternyata berfungsi menurunkan produksi bahan kimia proinflammatory atau berfungsi sebagai anti peradangan.
Manfaat optimal ikan diperoleh dari ikan yang berkualitas baik. Untuk itu, penanganan ikan dengan benar semenjak ditangkap/dipanen hingga disantap perlu mendapat perhatian.
Sumber Diolah : Ditjen P2HP
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar