Nila/Tilapia mengandung protein, selenium, vitamin B12, Niasin, fosfor dan kalium.
Selenium merupakan mineral penting yang sangat dibutuhkan oleh tubuh sebagai antioksidan untuk meredam aktivitas radikal bebas. Selenium tidak diproduksi oleh tubuh, tetapi diperoleh dari konsumsi makanan sehari-hari antara lain dari tumbuh-tumbuhan dan makanan laut. Orang dewasa dianjurkan untuk mengkonsumsi, 55 mikrogram (mcg) selenium setiap hari. Namun perempuan dewasa yang sedang hamil dianjurkan meningkatkan asupan selenium menjadi 60 mcg per hari. Kebutuhan tersebut akan meningkat saat seorang ibu harus menyusui, menjadi sebesar 70 mcg per hari. Vitamin B12 atau dikenal juga dengan kobalamin adalah vitamin yang bertugas membantu darah membawa oksigen ke seluruh tubuh, pembentuk sel darah merah, serta mencegah kerusakan sistem saraf dengan membantu pembentukan mielin (lapisan pembungkus serabut saraf). Karena peranannya dalam pembentukan sel, defisiensi kobalamin bisa mengganggu pembentukan sel darah merah, sehingga menimbulkan berkurangnya jumlah sel darah merah.
Akibatnya, terjadi anemia. Gejalanya meliputi kelelahan, kehilangan nafsu makan, diare, dan murung. Meski dibutuhkan dalam jumlah kecil (pada orang dewasa dibutuhkan 2 mikrogram per hari), namun vitamin ini tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh. Karena itu menu harian Anda sebaiknya bisa memenuhi kebutuhan vitamin dan zat gizi penting lainnya. Saat ini memang banyak tersedia suplemen vitamin yang mengandung B12, namun karena tubuh hanya membutuhkannya dalam jumlah sangat sedikit, jauh lebih baik mendapatkan vitamin ini dari makanan segar. Bagi Anda yang terbiasa mengonsumsi vitamin C dosis tinggi perlu waspada.
Pasalnya vitamin C dalam dosis tinggi bisa mengubah sejumlah B12 menjadi antivitamin B12. Jika dibiarkan berlarut-larut akan menyebabkan defisiensi vitamin B12. Pada mereka yang “alergi” makanan hewani, yang notabene merupakan sumber kobalamin (nama lain vitamin B12) dan pola makan vegetarian (hanya makan dari sumber nabati) juga dapat menjadi faktor penyebab kekurangan vitamin ini. Niasin berperan merangsang pembentukan prostaglandin I2, suatu hormon yang membantu mencegah pengumpulan keping darah. Oleh karena itu niasin dapat memperkecil proses aterosklerosis yang pada akhirnya dapat memperkecil resiko serangan jantung. Niasin juga terbukti mencegah berulangnya proses pengapuran pasca operasi bypass jantung koroner. Peranan mineral fosfor menempati urutan kedua setelah kalsium dalam total kandungan tubuh. Fosfor yang berbentuk kristal kalsium fosfat yang terdapat dalam tubuh sebanyak 80% berada dalam tulang dan gigi. Fungsi utamanya sebagai pemberi energi dan kekuatan untuk metabolisme lemak dan pati, sebagai penunjang kesehatan gigi dan gusi, untuk sintesa DNA serta penyerapan dam pemakaian kalsium.
Kalium (K) adalah sebuah mineral yang mempunyai banyak fungsi bagi tubuh kita. Kalium dimanfaatkan oleh sistem syaraf otonom (SSO) untuk mengontrol detak jantung, fungsi otak, dan proses fisiologi penting lainnya. Kalium juga terbukti membantu menurunkan tekanan darah, membantu mengatur keseimbangan cairan tubuh dan juga dibutuhkan dalam proses sintesa protein dari makanan. Kadar kalium yang stabil juga menghindarkan tubuh dari munculnya penyakit diabetes tipe 2. Orang-orang yang paling membutuhkan suplemen kalium adalah mereka yang kelebihan berat badan atau obesitas dan para olahragawan.
Mengkonsumsi terlalu banyak kalium menimbulkan efek samping seperti masalah perut, meningkatnya gas dalam lambung, nyeri abdomen, diare, mual dan bersendawa. Jumlah kalium yang terlalu banyak dapat mengakibatkan serangan jantung Dengan kandungan dan kebutuhan yang tercantum diatas, nampaknya tilapia dapat memenuhi kebutuhan harian gizi anda...
Sumber : Manfaat Ikan, Ditjen P2HP (2012)