Minggu, 24 Februari 2019

Perbaiki Fungsi Paru-Paru Dengan Omega-3

Pemberian makanan yang kaya akan omega-3 pada penderita penyakit gangguan paruparu kronik (Chronic obstructive Pulmonary Diseases/COPD) dapat memperbaiki fungsi paru-paru penderita penyakit tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan adanya penurunan serum, tingkat produksi lendir serta perbaikan gejala pada penderita COPD. Penderita COPD sebagian besar adalah perokok dan COPD merupakan penyebab kematian nomor lima di dunia. COPD ditandai dengan radang kronik pada saluran pernapasan kecil di paru-paru dan menyebabkan produksi lendir yang berlebihan, pembentukan fibrosis terlalu banyak dan terjadinya degradasi protein (proteolysis).

Hasil penelitian yang membuktikan hal diatas dilakukan terhadap orang Jepang selama dua tahun dan telah dipublikasikan pada Jurnal Chest. Pasien secara random dibagi menjadi dua group. Group pertama diberi makanan yang kaya omega-3 dan PUFA, sedangkan group lainnya (group kontrol) hanya diberikan makanan normal tanpa pemberian makanan mengandung omega-3. Makanan yang diberikan terdiri dari campuran omega-3 dan omega-6, termasuk asam lanoleic acid (LA), alpha linolenic acid (ALA), docosahexaenioc acid (DHA) dan eicosopentaeoic acid (EPA).

Hasil penelitian tersebut diukur berdasarkan tingkat peradangan, kapasitas latihan dan tingkat pernapasan pendek. Setelah 15 bulan tingkat leukotriene yang menyebabkan radang menurun secara nyata pada pasien yang menerima diet kaya omega-3, pernapasan pendek juga menurun serta memperbaiki toleransi latihan. Sedangkan group kontrol yang tidak mendapat perlakuan omega-3 tidak menunjukkan perbaikan. Para ilmuwan meyakini bahwa omega-3 PUFA mampu merangsang sel dan aktivitas gen serta memperbaiki peradangan sel lainnya.

Sumber Diolah : Ditjen P2HP

Sabtu, 23 Februari 2019

Pembesaran Ikan Gurame

Kegiatan pembesaran ikan gurami meliputi Persiapan Wadah Pemeliharaan, Penebaran Benih, Pemeliharaan Benih, Panen dan Pascapanen.

1.    Persiapan Wadah Pemeliharaan

Persiapan kolam pada kegiatan pembesaran pada prinsipnya sama seperti persiapan kolam pada kegiatan pendederan yaitu perbaikan kolam, pemupukan, pengapuran, dan pengisian air. 

  1. Perbaikan kolam : perbaikan pematang dan pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran air
  2. Pemupukan dilakukan untuk menumbuhkan pakan alami, sehingga tersedia pakan yang cukup selama pemeliharaan. Adapun dosis yang digunakan adalah 500 gr/m2.
  3. Pengapuran dilakukan untuk menstabilkan tingkat keasaman (pH) pada kolam. Dosis yang digunakan adalah 50 gr/m2.
  4. Kolam diisi air setinggi 70 – 100 cm.

2.    Penebaran Benih

a.    Pendederan 1
Ukuran benih yang ditebar 0,75-1 cm dengan padat tebar 100 ekor/m2. Lama pemeliharaan untuk dipendederan 1 kurang lebih 20 hari dengan ukuran panen 1-2 cm.

b.    Pendederan 2
Ukuran benih yang ditebar 1-2 cm dengan padat tebar 80 ekor/m2, sedangkan pemberian pakan 20 %. Lama pemeliharaan untuk dipendederan 2 kurang lebih 30 hari dengan ukuran panen 2-4.

c.    Pendederan 3
Ukuran benih yang ditebar 2-3 cm dengan padat tebar 60 ekor/m2. Lama pemeliharaan untuk dipendederan 3 kurang lebih 40 hari dengan ukuran panen 4-6.

d.    Pendederan 4
Ukuran benih yang ditebar 4-6  cm dengan padat tebar 45 ekor/m2. Lama pemeliharaan untuk dipendederan 4 kurang lebih 40 hari dengan ukuran panen 6-8 cm.

e.    Pendederan 5
Ukuran benih yang ditebar 6-8 cm dengan padat tebar 30 ekor/m2. Lama pemeliharaan untuk dipendederan 5 kurang lebih 40 hari dengan ukuran panen 8-11 cm.

Dalam pemilihan benih tebaran, perhatikan hal-hal berikut ini :
•    Kondisi benih sehat, tidak cacat/luka dan gerakan lincah
•    Warna sisik tidak terlalu hitam
•    Sisik tubuh lengkap/ tidak ada yang lepas
•    Tubuh tidak kaku
•    Ukuran seragam

Penebaran benih dilakukan 5 hari setelah pemupukan dengan padat tebar dan tinggi air sesuai ukuran benih berikut pakannnya (lihat Tabel ).


Tabel Padat tebar benih, tinggi air dan jenis pakan
Tahap
Tinggi Air
Padat Tebar
Jenis Pakan
P 1
30-40 cm
100 ekor/m2
Zooplankton, tubefex, pelet halus
P 2
40-50 cm
 80 ekor/m2
Tepung ikan, bungkil atau pelet halus
P 3
50-60 cm
60 ekor/m2
Pelet remah/ pelet kecil
P 4
60-80 cm
45 ekor/m2
Pelet/ daun-daunan (sente, talas, kajar)
P 5
80-100 cm
30 ekor/m2
Pelet/ daun-daunan (sente, talas, kajar)


f.    Pembesaran
Ukuran benih yang ditebar  8-11 cm dengan padat tebar 20 ekor/m2, sedangkan pemberian pakan 4 %, dengan frekuensi pemberian 2 -3 kali/hari. Lama pemeliharaan untuk  pembesaran kurang lebih 6 bulan dengan ukuran panen 500-700 gr/ekor dan sintasan mencapai 90 %. Pakan yang digunakan selama pemeliharaan hingga panen dalam pembesaran adalah pelet dan daun-daunan (sente, talas, kajar).

3.    Hama dan Penyakit

a.    Hama
Bebeasan (Notonecta), Uncrit (Larva cybister), Katak (Rana spec), Ular , Linsang/ biawak, Burung, Ikan Gabus, dan Belut dan Kepiting.
Beberapa jeis ikan peliharaan seperti tawes, mujair dan sepat dapat menjadi pesaing dalam perolehan makanan. Oleh karena itu, sebaiknya benih gurami tidak dicampur pemeliharaannya dengan jenis ikan yang lain. Untuk menghindari gurami dari ikan-ikan pemangsa, pada pipa pemasukkan air dipasang serumbung atau saringan ikan agar hama tidak masuk ke dalam kolam.

b.    Penyakit
Binti Merah (White Spot), Bengkak Insang dan Badan ( Myxosporesis), Cacing Insang, Sirip dan Kulit (Dactypogyrus dan girodactyrus), Kutu Ikan (Argulosis), Jamur, Gatal (Trichodiniasis), Bakteri psedomonas flurescens, Bakteri aeromonas punctata

4.    Pengendalian Penyakit
Obat herbalis sebagai pengganti obat-obatan kimia antara lain Sirih (Piper betle L) dan Ekstrak Daun Kipahit (Picrasma javanica).

Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya, dapat dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya : Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK), Pengobatan dengan Neguvon, dan Pengobatan dengan garam dapur

5.    Panen 
Pemanenan pada kegiatan pembesaran ikan gurami pada dasarnya sama dengan kegiatan pendederan, pemanenan sebaiknya dilakukan pada sore, malam atau pagi (sebelum matahari terbit), pemanenan yang dilakukan pada siang hari menyebabkan kondisi ikan cepat turun karena kepanasan baik pada saat proses pengemasan maupun proses pengiriman, turunnya kondisi ikan tersebut akan meningkatkan potensi ikan menjadi stres dan dapat mengakibatkan kematian, namun apabila akan dipanen dan ikan mau dimatikan maka panen dapat dilakukan pada siang hari.

6.    Pascapanen
Penanganan pascapanen ikan gurami dapat dilakukan dengan cara penanganan ikan hidup maupun ikan segar, penanganan suhu ikan tetap dingin.
Berdasarkan lama/jarak pengiriman, sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua bagian, yaitu : Sistem terbuka,dan Sistem tertutup

Sumber :
Halim, Mochamad Abdul. 2011. Budidaya Ikan Gurami. Materi Penyuluhan Kelautan dan Perikanan. Pusat Penyuluhan KP-BPSDMKP. Jakarta

Jumat, 22 Februari 2019

Pengolahan Ikan Kering/Asin

Proses produksi ikan kering dapat dibagi dalam beberapa
tahap yaitu : 1) proses pembersihan ikan, 2) pembelahan/pemotongan, 3) pencucian, 4) penggaraman, dan 5) penjemuran. Pada proses pembersihan, ikan-ikan yang diperoleh dari nelayan dibersihkan dari semua kotoran sehingga yang tersisa adalah ikan yang bersih dari berbagai campuran kotoran. Setelah itu ikan dibelah/dipotong dengan ketebalan/panjang tertentu dan selanjutnya dicuci menggunakan air bersih dan
kemudian diberi garam. Setelah itu barulah dikeringkan menggunakan tenaga matahari. Jika cuaca terik maka penjemuran cukup dilakukan sehari, tetapi jika cuaca mendung maka penjemuan harus dilakukan 2-3 hari. Prinsipnya adalah, ikan hasil olahan tersebut dikeringkan sedemikian rupa sehingga masih memberikan bobot ketika ditimbang.

Proses produksi seperti ini menimbulkan ketergantungan pada alam sangat tinggi. Oleh karena itu, mungkin perlu dipertimbangkan dintroduksi teknologi tepatguna sehingga dapat mengurangi factor alam dalam proses produksi ikan kering.

Alat dan Bahan
1. Alat yang dipergunakan :
  • Timbangan. Dipakai untuk menimbang ikan dan garam
  • Ember besar. Dipakai sebagai wadah ikan teri setelah selesai ditimbang/pencucian/tempat penggaraman.
  • Keranjang . Tempat ikan teri yang akan direbus, keranjang ini digunakan agar ikan teri tidak berserak waktu masuk ke tungku perebusan
  • Para-para.Digunakan untuk tempat pengeringan/penjemuran
  • Plastik. Sebagai tempat penyimpanan ikan teri yang sudah dijemur untuk kelompok kemasan kecil
  • Kardus. Sebagai tempat penyimpanan ikan teri yang sudah diolah untuk kelompok kemasan besar
  • Sealer. Dipakai untuk menutup plastik
2. Bahan yang dipergunakan:
  • Ikan segar
  • Garam
Proses Produksi Produk Olahan Ikan Kering/Asin

Prosedur Pembuatan Ikan Asin Kering
  1. Penimbangan. Ikan yang akan diproses ditimbang dan ditempatkan dalam keranjang plastik sebelum dicuci.
  2. Pencucian. Pencucian ikan dilakukan dengan air untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang tercampur dengan ikan, menghilangkan darah dan lendir sebanyak dua kali hingga bersih.
  3. Penggaraman. Ikan yang dibersihkan diberi garam sebanyak 3 : 1 antara garam dan berat ikan.
  4. Penirisan. Penirisan dilakukan dengan mengangin-angin ikan teri yang telah direbus dengan alami ataupun dengan bantuan blower/kipas. Pengipasan dapat menurunkan panas pada ikan teri setelah dari perebusan.
  5. Pencucian. Pencucian dilakukan untuk membersihkan garam yang menempel (kualitas warna dan jenis garam tergantung jenis ikan yang akan diproses).
  6. Pengeringan. Pengeringan/penjemuran ikan dapat dilakukan dengan meletakan ikan dalam para-para kemudian dijemur disinar matahari (8-10 jam, tergantung jenis ikan dan cuaca).
  7. Disortasi/seleksi.
  8. Dikemas.
Sumber :
Anonymous. 2013. Pola Pembiayaan UMKM Usaha Pengolahan Ikan Kering di Kota Bengkulu. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu. Bengkulu

Minggu, 17 Februari 2019

Falsafah Penyuluhan Perikanan

Penyuluhan perikanan di seluruh dunia pada prinsipnya didasarkan pada falsafah berikut ini :

Penyuluhan perikanan merupakan kebutuhan ekonomi
Saat ini, sebagian besar pemerintah telah menyadari bahwa tanpa penduduk pedesaan yang stabil, produktif, dan merasa puas akan kehidupannya akan sangat mungkin menyebabkan semua faktor-faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi gagal. Tidak ada negara manapun yang  mampu mengabaikan penduduk pedesaan , alasannya antara lain :

Pertama, setiap negara membutuhkan banyak pasokan sumber pangan pokok yang dapat diandalkan seluruh bangsa. Umumnya , penduduk kota tidak menghasilkan bahan pangan bagi mereka sendiri. Di negara di mana para petani / pembudidaya ikan yang tidak puas atau sangat  tidak efisien, pasokan bahan pangan tidak dapat memenuhi kebutuhan seluruh bangsa .

Kedua, di mana ada perbedaan yang besar antara standar hidup warga kota dan masyarakat pedesaan , banyak pria muda terbaik di pedesaan akan cenderung meninggalkan pertanian/perikanan dan merantau ke kota-kota. Tapi kota ini tidak selalu mampu menyerap mereka. Dan seringkali hal ini yang menjadi penyebab tingginya kepadatan penduduk yang kumuh, pengangguran , gelandangan , serta kerusuhan sosial .

Ketiga, telah ditemukan bahwa selain memproduksi bahan pangan , seorang pelaku utama yang modern juga dapat menumbuhkan industri perikanan. Industri perikanan ini mampu menyediakan bahan baku dan beragam industri perikanan akan membantu menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat dan meningkatkan pendapatan negara.

Ini adalah beberapa alasan penting mengapa pemerintah menggalakan program penyuluhan khususnya sektor perikanan di seluruh dunia. Penyuluhan melayani tujuan ekonomi bangsa .  Usaha perikanan harus progresif dan efisien, sama seperti industri lainnya, atau seluruh bangsa akan menderita. Tapi persyaratan pertama untuk memajukannya adalah  informasi akan inovasi teknologi. Tujuan penyuluhan adalah untuk membawa informasi ini kepada mereka yang membutuhkannya .

Penyuluhan perikanan didasarkan pada penelitian
Fokus utama dari penyuluhan adalah terhadap para pelaku utama/usaha dan hal-hal yang menyebabkan pelaku utama/usaha bertindak seperti yang diharapkan atau bagaimana mempengaruhi mereka untuk berubah. Setidaknya ada dua hal yang diperlukan untuk membawa perubahan , yaitu :

    1. Sumber informasi baru ; dan
    2. penyebaran informasi

Informasi tidak hanya keluar keluar begitu saja, tapi harus dicari dan dipikirkan. Itulah mengapa adanya kebutuhan terhadap lembaga penelitian untuk mendapatkan informasi inovasi teknologi. Para peneliti, di sisi lain, tidak tahu jenis informasi apa yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi para pelaku utama/usaha .

Oleh karena itu, pekerjaan pertama yang penyuluh harus lakukan adalah membantu para pelaku utama/usaha  mendefinisikan masalah mereka sendiri. Setelah masalah telah diidentifikasi, penyuluh dapat mengkomunikasikannya dengan para peneliti, yang kemudian akan mencoba untuk mencari solusi. Seringkali para pelaku utama mengandalkan pengalaman mereka untuk memecahkan masalah baru yang mereka hadapi, dan merasa tidak membuthkan penelitian. Tetapi sekali lagi, penyuluh harus membawa solusi bagi mereka. Dia harus mampu menerjemahkan bahasa penelitian yang rumit menjadi bahasa yang jelas dan mudah dimengerti, dan menunjukkan kepada mereka bagaimana, kapan , dan di mana pengetahuan baru itu dapat menguntungkan jika diterapkan.


Memahami Falsafah Penyuluhan Perikanan
Penyuluhan mendasarkan program pada kebutuhan masyarakat sebagaimana kebutuhan teknis dan ekonomi nasional  
Semua orang menginginkan tujuan yang lebih tinggi dalam hidup. Setelah orang yakin terhadap sebuah nilai dari metode baru dan metode baru ini akan membantu mereka mencapai tujuan mereka, mereka akan berubah untuk mencapai tujuan ini diinginkan. Oleh karena itu , tugas utama dari penyuluhan adalah untuk meyakinkan orang-orang terhadap manfaat teknologi yang baru dan lebih baik. Penyuluhan  membuka jalan bagi kemajuan lebih lanjut dengan membuat masyarakat menyadari manfaat yang akan diperoleh dari program ini .

Penyuluhan adalah proses pendidikanKonsep bahwa fungsi yang lebih luas dari penyuluhan adalah untuk membantu orang dalam memecahkan masalah mereka sendiri melalui penerapan pengetahuan  ilmiah, saat ini berlaku secara umum. Jika ini benar , maka penyuluhan  harus dianggap sebagai bagian besar dari pendidikan. Tapi ini berbeda dengan jenis pendidikan yang diajarkan di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi. Perbedaan utamanya adalah bahwa penyuluhan  tidak melibatkan paksaan apapun. Penyuluhan tergantung pada kemampuan penyuluh untuk menginspirasi masyarakat dan menciptakan keinginan untuk kegiatan produksi yang lebih efisien, dan kondisi kehidupan yang lebih baik di pedesaan . Masyarakat  harus didorong untuk bertemu dalam kelompok untuk penyebaran  informasi dan membantu mereka untuk memenuhi kebutuhannya. Jika penyuluh mampu mencurahkan lebih banyak upaya untuk menciptakan kebutuhan akan informasi, pelaku utama/usaha akan datang dan memintanya, daripada menawarkan informasi tersebut kepada mereka

Penyuluhan berbeda dari pendidikan formal dalam aspek lain. Hal ini berkaitan tidak hanya dengan belajar, tetapi juga dengan penerapan pengetahuan yang diperoleh dari kehidupan sehari-hari . Ini adalah jenis pendidikan yang sangat praktis dan konkret yang dapat dimanfaatkan sekaligus.

Semua definisi penyuluhan  melibatkan perubahan dalam perilaku masyarakat, mungkin mengakibatkan perbaikan lebih lanjut dalam proses produksi, kondisi kehidupan yang lebih baik dan penguatan perekonomian nasional. Fundamental untuk setiap perubahan perilaku yang permanen adalah sikap. 

Dalam rangka untuk mengubah perilaku banyak orang , penyuluhan harus terlebih dahulu menunjukan sikap mereka terhadap perubahan dan memotivasi mereka untuk memperbaiki kondisi hidup mereka sendiri.

Membawa perubahan dalam sikap adalah fungsi pendidikan dasar penyuluhan . Telah dikatakan bahwa penyuluhan tidak semata-mata berkaitan dengan pengajaran dan penerimaan praktikal ditingkatkan tertentu , tetapi dengan mengubah pandangan masyarakat dan mendorong mereka untuk mengambil inisiatif dalam meningkatkan kehidupan mereka. Efektivitas penyuluhan diukur dengan kemampuannya untuk maju dari situasi statis yang berlaku di daerah pedesaan .

Perubahan dapat disebabkan oleh  (1) pilihan, dan  (2) dengan kekerasan atau paksaan. Pilihan dapat diwakili oleh pendidikan. Ini adalah sarana untuk memasok orang-orang dengan pengetahuan , pengalaman dan/atau pengetahuan . Paksaan dapat diwakili oleh pasokan dan jasa dalam bentuk masukan fisik/material.

Ide memberikan pendidikan (pilihan) bukan hal fisik secara umum, dan sering dinyatakan dengan istilah "membantu orang untuk membantu diri mereka sendiri". Pendidikan adalah tujuan utama dari penyuluhan. Orang lain mungkin menekankan input fisik (force) dan membuat orang tergantung pada mereka.

Penyuluhan bekerja sama dengan orang lain yang bertujuan untuk mengembangkan individu, masyarakat dan bangsa
Penyuluhan hanya salah satu dari banyak faktor yang cenderung menghasilkan perubahan dalam masyarakat. Penyuluhan Perikanan utamanya berfokus bersangkutan pada perubahan untuk meningkatkan produksi perikanan.


Sumber :
Anonymous. Brackishwater Aquaculture Development And Training Project. Bureau Of Fisheries And Aquatic Resources. Department Of Natural Resources. Republic Of The Philippines

Sabtu, 16 Februari 2019

Kurangi Gejala Schizophrenia

Schizophrenia merupakan penyakit otak yang sanggup merusak dan menghancurkan emosi. Menurut psikolog Prof. Dr. Dadang Hawari, jumlah penderita schizophrenia di Indonesia adalah tiga sampai lima per 1.000 penduduk. Schizophrenia memiliki basis biologis, seperti halnya penyakit kanker dan diabetes.

Media Penyuluhan Perikanan - Dadang mengatakan bahwa schizophrenia dapat dipicu dari faktor genetik. Namun jika lingkungan sosial mendukung seseorang menjadi pribadi yang terbuka maka sebenarnya faktor genetika ini bisa diabaikan. Jika kondisi lingkungan mendukung seseorang bersikap asosial maka penyakit schizophrenia menemukan lahan suburnya. Secara sederhana, Schizophrenia dapat digambarkan sebagai kepribadian ganda. Gejalanya
antara lain adanya auditory hallucination, paranoid dan ketidakmampuan mengekspresikan perasaan. Depresi yang tidak mengenal perasaan ingin ditolong dan berharap, selalu menjadi bagian dari hidup penderita schizophrenia. Mereka tidak merasa memiliki perilaku yang menyimpang, tidak mampu membina hubungan relasi dengan orang lain, dan tidak mengenal cinta. Perasaan depresi adalah sesuatu yang sangat menyakitkan. Di samping itu, perubahan otak secara biologis juga memberi andil dalam depresi. Depresi yang berkelanjutan akan membuat penderita schizophrenia menarik diri dari lingkungannya. Mereka selalu merasa aman bila sendirian.

Data yang ditunjukkan pusat data schizophrenia AS, tiga perempat penderita schizophrenia berusia 16-25 tahun. Data ini memiliki kesamaan dengan pernyataan Dadang yang mengatakan bahwa schizophrenia di Indonesia umumnya menyerang remaja. Pada kelompok usia 16-25 tahun, schizophrenia mempengaruhi lebih banyak laki-laki dibanding perempuan. Pada kelompok usia 25-30 tahun, penyakit ini lebih banyak menyerang perempuan dibanding lakilaki. Penelitian menyarankan bagi penderita untuk bisa mengurang gejala schizophrenia, agar mengkonsumsi kapsul minyak ikan dengan kandungan EPA (salah satu jenis asam lemak Omega 3) yang tinggi. Tapi penting untuk diperhatikan jenis minyak ikan yang akan digunakan,
karena tidak semua minyak ikan akan efektif. Para peneliti di Universitas Scheffield mengatakan bahwa setiap orang seharusnya memperhatikan kandungan EPA dalam minyak ikan yang akan dibeli, tidak hanya melihat pada kandungan DHAnya saja. Data yang didapat dari penelitian sebelumnya, DHA kurang memperlihatkan hasil pada perawatan schizophrenia dibanding dengan EPA yang memberikan hasil terbaik.

Dosis yang dianjurkan adalah sekitar 2.000 – 4.000 mg per hari. Ada satu hal yang perlu diperhatikan, bahwa tidak ada satu pun penelitian yang mengatakan bahwa vitamin atau EPA akan menyembuhkan schizophrenia, karena sampai saat ini belum ada obat yang dapat membuat penderita schizophrenia sembuh
total.

Minyak Ikan Juga Atasi Remaja Bermasalah Kepribadian

Sebuah riset yang dilakukan di County Hurham, Inggris kepada 20 anak yang mempunyai masalah kepribadian seperti sering mengganggu dan menyusahkan orang lain secara terus menerus, diterapi dengan suplemen minyak ikan yang mengandung Omega 3, 6 dan 9 selama 3 bulan. Pada akhir masa riset, psikolog pendidikan Dr. Madeleine Portwood, memberikan gambaran yang menarik. Hanya tiga anak yang digolongkan sebagai bermasalah tidak mempunyai perhatian dan enam diantaranya sangat impulsif. Anak yang dikategorikan bermasalah dan sangat bermasalah setelah mengikuti riset ini, sebesar 90% meningkat menjadi kategori sedang dan baik. Dr. Portwood merekomendasikan bahwa suplemen minyak ikan
yang diberikan selama periode 3 bulan akan sangat berpengaruh bagi anak dalam masa pertumbuhan.

Sumber Diolah : Ditjen P2HP

Minggu, 10 Februari 2019

Keunggulan dan Fungsi Nutrisi Ikan Bagi Kesehatan

Ikan merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung berbagai macam zat nutrisi. Sebagai salah satu sumber protein hewani, ikan mengandung asam lemak tak jenuh (omega-3, Eicosapentaenoic acid/EPA, Docosahexanoic acid/DHA), yodium, selenium, flourida, zat besi, magnesium, zink, taurin, co-enzyme Q10. Disamping itu, ikan juga mengandung kalori yang rendah. Kekerangan mempunyai kandungan zat gizi yang hampir sama dengan ikan. Sedangkan crustacea mengandung dua kali lebih banyak kolesterol dibanding ikan dan molusca diklasifikasikan makanan yang tinggi kolesterol. Namun demikian, kandungan omega-3 dan nutrisi lainnya dalam crustacea dan molusca juga tinggi. Bahkan beberapa ahli nutrisi juga mengungkapkan
tingginya kolesterol dalam makanan tidak selalu menjadi prediksi tingginya kolesterol dalam darah. Oleh karena itu, mengkonsumsi crustacea dan mulusca dua kali seminggu masih memiliki efek positif yang lebih besar dibandingkan dengan efek negatifnya.

Selenium
Selenium sudah diakui sebagai unsur esensial bagi manusia dan merupakan bagian penting dari enzym yang berperan dalam membuat antioksidan. Selenium membantu mencegah kerusakan DNA yang disebabkan zat kimiawi dan radiasi. Hasil penelitian pada hewan percobaan menunjukkan kekurangan selenium menimbulkan gejala pertumbuhan lambat; dystrophy otot dan necrosis jantung, ginjal dan hati. Bagi daerah/negara yang tingkat kandungan selenium dalam tanahnya rendah seperti Australia, maka mengkonsumsi ikan menjadi faktor yang amat penting untuk mencegah kekurangan selenium.

Co-enzyme Q10
Ikan adalah salah satu sumber co-enzym Q10 yang sangat baik. Walaupun lebih dari 40 tahun yang lalu co-enzym Q10 telah dikenal berfungsi sebagai suatu anti-oksidan, namun baru akhir-akhir ini mendapat perhatian berkaitan dengan sumber makanannya. Konsentrasi co-enzym meningkat dibawah pengaruh tekanan seperti latihan fisik dan dalam kondisi degeneratif otak, seperti penyakit kepikunan/alzheimer. Dilaporkan juga bahwa konsentrasi co-enzym menurun pada beberapa penyakit termasuk penyakit degenerasi otot dan carcinomas hati. Walaupun co-enzyme Q10 dapat dibangun dalam tubuh, namun asupan dari makanan masih sangat diperlukan.

Taurin
Seafood banyak mengandung taurin. Asam amino ini telah diketahui berperan dalam formasi dan ekskresi garam empedu, yang dipecah menjadi kolesterol. Taurin juga berperan dalam fungsi retina dan fungsi kognitif.

Asam lemak tak jenuh
Seafood mengandung asam lemak tak jenuh omega-3, Eicosapentaenoic Acid (EPA) dan Docosahexanoic Acid (DHA) yang sangat tinggi. Kandungan omega-3 pada ikan jauh lebih tinggi dibanding sumber protein hewani lainnya seperti daging sapi dan ayam. Daging babi bahkan sama sekali tidak mengandung omega-3.
Tubuh manusia dapat membentuk beberapa tipe asam lemak, namun demikian asupan asam lemak essensial khususnya asam lemak tak jenuh omega-3 dan omega-6. Sumber utama omega-3 adalah seafood dan tanaman seperti kacang kedelai, kanola, biji rami. Sedangkan sumber utama omega-6 juga ditemukan dalam semua jenis seafood seperti crustacea, molusca, ikan dan tanaman seperti bunga matahari, jagung dan kedele. Konsumsi makanan yang berasal tanaman yang mengandung omega-6 menyebabkan rasio omega-3 dengan omega-6 menjadi rendah karena kandungan omega-3 pada tanaman jauh lebih rendah dibanding makanan dari ikan. Konsumsi ikan secara teratur memegang peranan penting dalam memenuhi rasio omega-3 dan omega-6. Untuk pencegahan terhadap kekurangan asam lemak esensial, ahli nutrisi menyarankan manusia harus mengkonsumsi tidak kurang dari 2,4% dari total asupan omega-6 dan 0,5 – 1,0% dari total asupan omega-3.

Sumber Diolah : Ditjen P2HP

Sabtu, 09 Februari 2019

Pembuatan Bubuk Kalsium Tulang Ikan

Tujuan penerapan teknologi ini adalah untuk meningkatkan nilai tambah dari limbah hasil perikanan khususnya tulang ikan yang selama ini belum termanfaatkan secara optimal. Manfaat dari penerapan teknologi ini adalah untuk memanfaatkan tulang ikan yang masih sering dianggap sebagai limbah, dengan demikian dapat mengurangi dampak lingkungan dari limbah hasil perikanan. Hal ini sangat mendukung konsep zero waste dan blue economy, selain juga dapat menjadi peluang kerja baru bagi masyarakat kelautan dan perikanan Indonesia. Bubuk kalsium tulang ikan dapat ditambahkan pada produk kering seperti kerupuk, mi, tik-tik ikan, biskuit dan berbagai produk kering lainnya. Di samping itu dapat digunakan juga pada produk basah seperti nuget, kaki naga, burger, bakso, brownis dan lainnya.

Bubuk kalsium tulang ikan dapat juga dapat digunakan sebagai sumber kalsium pada pakan ternak dan pakan ikan. Pembuatan tepung tulang ikan sudah dilakukan secara tradisional dengan menggiling tulang ikan yang sudah dikeringkan, tanpa melalui proses ekstraksi. Inovasi dari teknologi ini adalah dilakukannya proses ekstraksi menggunakan NaOH an HCl sehingga dapat diperoleh bubuk kalsium tulang ikan yang lebih murni dengan ukuran yang lebih halus, bahkan dapat mencapai ukuran nano, sehingga mudah diserap oleh tubuh bila dikonsumsi.

Kalsium adalah Logam putih, menyerupai kristal; unsur dengan nomor atom 20, berlambang Ca, dan
bobot atom 40,08

Persyaratan Teknis
Pembuatan bubuk kalsium dari tulang ikan memerlukan peralatan sebagai berikut :
  1. Panci perebus
  2. Kompor
  3. Waterbath (dapat dimodifikasi dari drum bekas, minimal mampu digunakan untuk merendam pada suhu 100 derajat C)
  4. Kertas saring Whatman ukuran 41 atau 42 dan kertas pH yang dapat diperoleh di toko bahan kimia
  5. Grinder, dishmill atau hammer mill untuk menggiling tulang menjadi partikel ukuran kecil/bubuk
  6. Oven/alat pengering mekanis yang minimal mampu mencapai suhu 50 derajat C
  7. Saringan bertingkat dengan ukuran 100 mesh, 200 mesh, dan 500 mesh

Di samping itu diperlukan bahan-bahan sebagai berikut:
  1. Tulang ikan (dapat berasal dari semua jenis ikan, merupakan limbah dari pengolahan fillet atau pengolahan ikan lain) 
  2. NaOH (teknis) 
  3. HCl (teknis) 
 Rincian teknologi

  1. Pembersihan tulang ikan dari kotoran atau sisa daging yang melekat dilakukan dengan pencucian dan penyiangan. Tulang pada bagian kepala dan ekor ikan dibuang.
  2. Tulang ikan kemudian direbus dalam wadah perebusan atau panci aluminium selama 30 menit pada suhu sekitar 1000 derajat C. Proses pemasakan atau perebusan dilakukan untuk mempermudah pembersihan tulang dari daging, lemak dan darah yang menempel ada tulang. Untuk mendapatkan tulang ikan yang bersih dan hasil akhir dengan nilai derajat putih yang tinggi, perebusan dapat dilakukan berulang-ulang.
  3. Tulang ikan yang telah direbus ditiriskan di para-para atau tampah kemudian didinginkan. Untuk mempercepat proses pendinginan dapat digunakan kipas angin atau diangin-anginkan di udara luar.
  4. Sisa daging yang masih menempel dibersihkan menggunakan sikat dan dicuci kembali hingga bersih.
  5. Setelah bersih, tulang dikeringkan di bawah sinar matahari hingga kering (sekitar 1 hari) menggunakan para-para atau tampah sebagai wadah tulang ikan.
  6. Tulang ikan yang sudah kering kemudian dihaluskan dengan menggunakan alat penepung, dishmill atau hammer mill.
  7. Tahapan selanjutnya adalah proses ekstraksi tepung tulang ikan yang dilakukan pada suhu 100 derajat C dalam waterbath menggunakan larutan NaOH (konsentrasi 4%) selama 1 jam dengan perbandingan antara tepung dan larutan NaOH 1 : 2.
  8. Untuk memisahkan filtrat dan residunya, dilakukan 2 kali penyaringan. Penyaringan pertama dilakukan menggunakan kain blacu dan penyaringan kedua dilakukan dengan menggunakan kertas saring whatman. Tujuan dari penyaringan 2 tahap ini adalah untuk mendapatkan residu yang lebih banyak sekaligus meminimalkan biaya. Jika menggunakan kertas saring whatman saja untuk penyaringan makan biaya yang dikeluarkan akan lebih banyak dibanding penyaringan dilakukan dengan menggunakan kain blacu, tetapi bila hanya menggunakan kain blacu saja, hasilnya tidak sebagus jika penyaringan dilakukan dengan menggunakan
    kertas saring whatman karena pori-pori kain blacu lebih besar dari pori-pori kertas saring whatman.
  9. Pencucian ulang kemudian dilakukan dengan akuades agar residu mempunyai pH yang mendekati netral (pH 7). Pengecekan pH dapat menggunakan kertas pH.
  10. Residu yang sudah netral kemudian dihidrolisis dengan cara merendamnya dalam HCl 3,6% dengan perbandingan 1 : 3 selama 24 jam, selanjutnya residu berikut HCl tersebut dimasukkan ke dalam waterbath untuk dipanaskan pada suhu 100 derajat C selama 1 jam.
  11. Setelah diekstraksi, dilakukan penyaringan dengan cara yang sama dengan penyaringan sebelum pencucian pada proses ekstraksi pertama.
  12. Pencucian ulang hingga pH netral dilakukan menggunakan akudes seperti pada penetralan
    sebelumnya.
  13. Pengeringan residu dilakukan menggunakan oven pada suhu 50 derajat C selama 24 jam atau hingga kadar air residu maksimal 3%.
  14. Residu yang telah kering digiling kembali untuk menyeragamkan ukuran. Penggilingan dilakukan dengan menggunakan alat penepung/hammer mill/dishmill.
  15. Tepung yang dihasilkan kemudian disaring menggunakan saringan bertingkat 100 mesh, 200 mesh dan 500 mesh. Penyaringan bertingkat ini dimaksudkan untuk mendapatkan bubuk kalsium dengan ukuran yang berbeda-beda. Pembedaan kelompok ini berguna untuk menentukan segmen pasar karena setiap segmen mempunyai harga yang berbeda. Kalsium dengan ukuran yang lebih kecil dapat dijual untuk segmen pasar yang dengan nilai jual lebih tinggi dibandingkan kalsium dengan ukuran lebih besar.
  16. Pengemasan dilakukan untuk mencegah kalsium ditumbuhi jamur akibat kelembaban (RH) yang tinggi di udara sekitar. Pengemasan dapat menggunakan plastik atau botol. Ukuran kemasan dan bobot kalsium pada kemasan ditentukan oleh pengusaha berdasarkan segmen dan permintaan pasar. Pasar potensial adalah industri makanan kecil dan pakan ternak/ikan.
  17. Kalsium dapat digunakan pada makanan kecil/snack kering dengan takaran tidak lebih dari 2% dari total adonan. Penambahan kalsium dari tulang ikan ini dapat dilakukan pada proses pencapuran bahan makanan (pengadonan).
Sumber :
Anonymous. 2013. Rekomendasi Teknologi Kelautan dan Perikanan 2013. Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jakarta

Jumat, 08 Februari 2019

Ikan Sebagai Sumber Nutrisi Terbaik

Ikan merupakan sumber terbaik lemak omega-3. Lemak omega-3 disebut lemak essensial karena tubuh manusia tidak dapat membuatnya dan harus diperoleh dari makanan yang kita konsumsi. Seafood mengandung dua tipe lemak omega-3 yaitu EPA dan DHA. Keduanya bekerja secara ajaib dalam tubuh dan dapat menurunkan tingkat triglyceride (lemak darah yang tidak sehat), menurunkan tekanan darah, melindungi pembekuan darah dan meningkatkan kolesterol baik HDL. Oleh karena itu, beberapa dokter setuju bahwa perlu segera mengenalkan seafood secara bertahap untuk anak-anak sedini mungkin.

Guna mendapatkan manfaat kesehatan, The American Heart Association merekomendasikan untuk mengkonsumsi lemak omega-3 sekitar 1 gram / hari. Banyaknya ikan yang kita konsumsi untuk mendapatkan 1 gram lemak omega-3 tergantung dari jenis dan cara mengolah ikan yang dikonsumsi . Sebagai contoh, Bila kita mengkonsumsi 113,4 gram (4 ounce) salmon yang dibakar, kita akan mendapatkan lemak omega-3 sekitar 1,5 gram. Sementara bila mengkonsumsi satu porsi tuna sandwich akan diperoleh omega-3 sekitar 1 gram. Suplemen omega-3 dapat digunakan sebagai salah satu alternatif, namun sebelum
mengkonsumsi perhatikan beberapa hal berikut :

  • Konsultasikan dosis yang dapat dikonsumsi karena suplemen omega-3 yang berlebihan mempunyai efek samping seperti pendarahan berlebihan.
  • Kualitas dari suplemen merupakan hal sangat menentukan, sehingga pastikan suplemen yang akan dikonsumsi mempunyai kualitas yang baik.
  • Disamping itu, ikan juga menyediakan nutrisi penting seperti selenium, yodium dan zat besi yang tidak ditemukan dalam suplemen omega -3.

Ingin mempunyai gaya hidup sehat, ayo makan ikan !!!

Sumber Diolah : Ditjen P2HP

Minggu, 03 Februari 2019

Pengolahan Pindang

Di Indonesia terdapat 65.000 usaha pengolahan pindang ikan laut yang tersebar di berbagai daerah. Industri pengolahan tersebut masih mengalami kekurangan bahan baku sebesar 81.404 ton/bulan, atau sebesar 51,5% dari total kebutuhan bahan baku ikan pindang.

Kelangkaan pindang ikan laut sudah saatnya disubstitusi dengan pindang ikan air tawar. Selain itu, pengolahan ikan air tawar menjadi produk pindang dapat menyerap hasil produksi budidaya ikan air tawar, yang selama ini masih dijual dalam keadaan segar. Pengolahan pindang ikan air tawar telah dilakukan di Jawa Barat, namun cara pengolahan masih dilakukan sangat sederhana sehingga tekstur ikan pindang sangat lembek dengan daya awet yang rendah, yaitu sekitar 1-2 hari. Hal ini disebabkan karena ikan air tawar hidup dalam lingkungan yang berkadar garam rendah, sehingga kadar air ikan air tawar cukup tinggi yaitu mencapai 75 -82 %.

Untuk menurunkan kadar air serta memperbaiki tekstur, pada pengolahan pindang air tawar perlu dilakukan perendaman dalam garam kimia (tawas) atau asam cuka. Tawas adalah garam kimia yang dalam bahan pangan dianggap aman oleh Food and Drug Administration bila digunakan menurut prosedur yang disarankan. Selain itu, hasil penelitian penggunaan 4-10% tawas selama 30-150 menit pada ikan tongkol sebelum diasap menunjukkan residu tawas yang aman bagi kesehatan. Perendaman dalam garam kimia atau asam cuka selain untuk menurunkan kadar air dan memperbaiki tekstur, juga berfungsi sebagai pemucat serta mereduksi lender, khususnya untuk ikan yang tidak bersisik sepeti lele atau patin. Pengolahan pindang ikan air tawar dilakukan dengan menggunakan bumbu, sejenis bumbu pepes sehingga produk yang dihasilkan berbeda dengan produk pindang ikan laut. Penggunaan bumbu ini selain digunakan untuk menutupi adanya rasa lumpur yang sering terdapat pada ikan air tawar, juga dapat meningkatkan cita rasa serta kenampakan pindang ikan yang diolah, serta mencegah terjadinya kelengketan antar produk pada ikan yang tidak bersisik (lele atau patin). Pindang ikan air tawar dapat dijadikan sumber gizi protein bagi masyarakat karena mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi.

Sebagai contoh, pindang ikan mas mengandung protein sebanyak 21,3%, lemak 10,7%, abu/mineral 4,1% dan kadar air 63,9%; sedangkan pindang ikan lele mempunyai kadar protein 20,8%, lemak 9,1% abu/mineral 3,7% dan kadar air 64,9%. Manfaat penerapan teknologi ini adalah meningkatkan nilai tambah ikan air tawar menjadi produk olahan ikan siap saji, sekaligus memanfaatkan hasil produksi ikan air tawar, yang saat ini budidayanya sedang digalakkan.


Persyaratan teknis
  1. Pengolah harus mengetahui bahwa seperti halnya ikan laut, ikan air tawar merupakan produk yang mudah busuk sehingga dalam pengolahannya perlu penerapan rantai dingin dan penanganan yang cepat, saniter, dan higienis.
  2. Pengolah harus memiliki seperangkat alat untuk pemindangan berupa dandang perebus serta oven untuk mengurangi kadar air.
Pindang ikan air tawar dapat diolah dari ikan mas (Cyprinus carpio), ikan nila (Oreochromis niloticus), ikan mujair (Oreochromis mosambicus), ikan tawes (Puntius javanicus) dan ikan nilem (Osteochilus hasselti), lele (Clarias grapiennes) dan Ikan patin (Pangasius hypopthalmus) yang biasanya diperoleh dalam keadaan hidup. Sebelum diolah ikan dimatikan dengan cara cold shock dengan menggunakan air
o pada suhu rendah (4 C) selama 15 menit. Ikan selanjutnya disiangi dengan membelah bagian perutnya dengan menggunakan pisau yang tajam kemudian dikeluarkan isi perutnya. Ikan kemudian dicuci sehingga darah dan kotoran lainnya hilang. Ikan yang sudah disiangi dan dicuci kemudian direndam dalam larutan tawas 0, 5% atau asam cuka 1% selama 30 menit. Ikan kemudian direndam kembali dalam pasta bumbu yang terdiri dari bawang putih 1,2%, lengkuas 1%, kunyit 1 %, jahe 0,2%, daun salam 1 %, sereh 1 %, garam 5% dan gula 5% selama 30 menit. Pasta bumbu dibuat dengan cara menghancurkan bumbu dengan air 1 : 1 dengan menggunakan blender.

Penambahan bumbu diharapkan dapat menutupi adanya bau lumpur yang sering timbul pada ikan air tawar. Ikan yang sudah dibumbui kemudian dialasi dengan daun bambu dan disusun satu persatu dalam dandang pengukus. Ikan kemudian dikukus selama 4 – 5 jam dengan menggunakan api sedang sehingga durinya menjadi lunak.

Pindang ikan mas yang diperoleh kemudian didinginkan pada suhu kamar, selanjutnta dioven pada suhu 80-90 derajat C selama 1 jam untuk menurunkan kadar air serta aw pindang. Pemanasan kembali dalam oven tersebut dapat menurunkan kadar air pindang dari 72- 76% menjadi sekitar 60-62 derajat C , seperti kadar air pindang ikan laut. Pindang akan lebih awet apabila dikemas dengan kemasan plastik polietilen dengan ukuran lebar 10 cm panjang 20 cm dengan ketebalan 0,8 mm. Agar kemasan menarik, ikan pindang diberi diberi alas karton putih dan kemasan diberi label sesuai dengan ketentuan pelabelan. Bila disimpan pada suhu dingin (2-4 derajat C) pindang yang sudah dikemas dengan kemasan plastik tersebut dapat bertahan hingga 25 hari.

Sumber :
Anonymous. 2013. Rekomendasi Teknologi Kelautan dan Perikanan 2013. Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jakarta

Sabtu, 02 Februari 2019

Menurunkan Resiko Terkena Stroke Dengan Diet Tinggi Protein

Orang diet dengan kadar protein tinggi, terutama protein dari ikan, memiliki resiko lebih rendah mengalami stroke dibandingkan mereka yang diet namun rendah protein, menurut meta-analisis yang dipublikasikan pada 11 Juni 2014, edisi online Neurology®,  jurnal medis American Academy of Neurology.

"Jumlah protein yang menyebabkan penurunan resiko adalah moderat - setara dengan 20 gram per hari," kata penulis studi Xinfeng Liu, MD, PhD, dari Nanjing University School of Medicine di Nanjing, Cina. "Tambahan, penelitian yang lebih besar diperlukan sebelum rekomendasi definitif dapat dibuat, akan tetapi buktinya kuat."

Meta-analisis melihat semua penelitian yang tersedia pada hubungan antara protein dalam makanan dan resiko stroke. Tujuh studi dengan total 254.489 peserta yang telah mengikuti selama rata-rata 14 tahun dilibatkan dalam analisis.

Secara keseluruhan, para peserta dengan jumlah tertinggi protein dalam diet mereka adalah 20 persen lebih kecil kemungkinannya untuk terserang stroke dibandingkan mereka dengan jumlah terendah protein dalam diet mereka. Hasil juga dipengaruhi faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi resiko stroke, seperti merokok dan kolesterol yang tinggi. Untuk setiap tambahan 20 gram per hari dari protein yang orang makan, resiko terkena stroke menurun sebesar 26 persen.

Diet Dengan Tinggi Protein Dapat Menurunkan Resiko Terkena Stroke "Jika asupan protein setiap orang berada di tingkat ini, akan mempengaruhi lebih dari 1,4 juta kematian akibat stroke setiap tahun di seluruh dunia, ditambah menurunnya tingkat kecacatan dari stroke," kata Liu.

Liu mencatat bahwa analisis tidak mendukung konsumsi peningkatan daging merah, yang telah dikaitkan dengan peningkatan resiko stroke. Dua studi yang dilakukan di Jepang, di mana mereka makan lebih sedikit daging merah dan lebih banyak makan ikan dibandingkan dengan orang Barat, resiko stroke mereka lebih rendah."Hasil ini menunjukkan bahwa resiko stroke dapat dikurangi dengan mengganti daging merah dengan sumber protein lain, seperti ikan," kata Liu.

Protein memiliki efek menurunkan tekanan darah, yang mungkin memainkan peran dalam mengurangi resiko stroke, kata Liu.


Sumber :
American Academy of Neurology (AAN). (2014, June 11). Diet higher in protein may be linked to lower risk of stroke. ScienceDaily. Retrieved September 4, 2014 from www.sciencedaily.com/releases/2014/06/140611170750.htm