Pemberian makanan yang kaya akan omega-3 pada penderita penyakit gangguan paruparu kronik (Chronic obstructive Pulmonary Diseases/COPD) dapat memperbaiki fungsi paru-paru penderita penyakit tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan adanya penurunan serum, tingkat produksi lendir serta perbaikan gejala pada penderita COPD. Penderita COPD sebagian besar adalah perokok dan COPD merupakan penyebab kematian nomor lima di dunia. COPD ditandai dengan radang kronik pada saluran pernapasan kecil di paru-paru dan menyebabkan produksi lendir yang berlebihan, pembentukan fibrosis terlalu banyak dan terjadinya degradasi protein (proteolysis).
Hasil penelitian yang membuktikan hal diatas dilakukan terhadap orang Jepang selama dua tahun dan telah dipublikasikan pada Jurnal Chest. Pasien secara random dibagi menjadi dua group. Group pertama diberi makanan yang kaya omega-3 dan PUFA, sedangkan group lainnya (group kontrol) hanya diberikan makanan normal tanpa pemberian makanan mengandung omega-3. Makanan yang diberikan terdiri dari campuran omega-3 dan omega-6, termasuk asam lanoleic acid (LA), alpha linolenic acid (ALA), docosahexaenioc acid (DHA) dan eicosopentaeoic acid (EPA).
Hasil penelitian tersebut diukur berdasarkan tingkat peradangan, kapasitas latihan dan tingkat pernapasan pendek. Setelah 15 bulan tingkat leukotriene yang menyebabkan radang menurun secara nyata pada pasien yang menerima diet kaya omega-3, pernapasan pendek juga menurun serta memperbaiki toleransi latihan. Sedangkan group kontrol yang tidak mendapat perlakuan omega-3 tidak menunjukkan perbaikan. Para ilmuwan meyakini bahwa omega-3 PUFA mampu merangsang sel dan aktivitas gen serta memperbaiki peradangan sel lainnya.
Sumber Diolah : Ditjen P2HP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar