Senin, 27 Oktober 2014

Ratusan Ton Ikan Mati di Sekitar Perairan Waduk Riam Kanan Aranio, Kab. Banjar, Kalsel

Selain kabut asap, ada permasalahan tahunan yang dihadapi warga Kalimantan Selatan khususnya para pembudidaya ikan di Kecamatan Aranio dan Karang Intan, Kabupaten Banjar, disaat musim kemarau panjang seperti sekarang ini.
Ratusan ton ikan mati di karamba jaring apung (KJA)kawasan perairan waduk Riam Kanan Kabupaten Banjar. Kawasan KJA yang memanjang kurang lebih 40 km, yang didominasi ikan nila, mas, dan baung, di sepanjang perairan waduk Riam Kanan, selama tiga hari terakhir mengalami penurunan permukaan air yang sangat drastis, sehingga kadar amoniak di dasar perairan naik, kemudian mengalami kekurangan oksigen. Hal ini diperkirakan yang menyebabkan ratusan ton ikan mengapung di permukaan dan akhirnya mati seketika.
Menurut salah satu pembudidaya ikan di Aranio, fenomena seperti ini memang sering terjadi setiap musim kemarau datang, akan tetapi dari 8 tahun terakhir, ini merupakan yang terparah yang dialaminya, hampir semua ikan yang dipelihara dari ukuran benih sampai ukuran konsumsi mati semua.
Hal ini dibenarkan oleh penyuluh perikanan yang mewilayahi Kecamatan Aranio. Dalam waktu 2 hari saja,puncaknya pada hari Jumat (24/10/2014)kemarin, ikan yang mati sampai 100 ton, itu ikan yang sudah siap dikonsumsi, apabila dikalkulasi dengan harga ikan di karamba Rp 23.000/kg, kerugian para pembudidaya ikan dalam waktu 2 hari saja mencapai 2,3 M.

Para pembudidaya berharap, pemerintah setempat dan pihak-pihak yang terkait baik dari Kabupaten maupun Provinsi dapat segera mengambil langkah/solusi untuk mengatasi permasalahan ini. Sehingga kematian ikan tidak berlanjut sampai bagian hilir sungai, karena tidak menutup kemungkinan ini dapat menular melalui air yang mengalir. Dan semoga kejadian ini tidak terulang kembali di musim kemarau mendatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar