Minggu, 09 Juni 2019
Manfaat Ekstrak Ikan Gabus
Ikan gabus dikenal dengan beberapa nama lain, misalnya: haruan, kocolan, bogo, licingan, kutuk/kotes (Jawa), common snakehead (Inggris), dan Ophiocephalus striatus (Latin). Ikan ini termasuk dalam golongan ordo Labyrinthici, dengan ciri khas pada kepalanya terdapat ronggarongga guna menyimpan persediaan udara untuk pernafasan sehingga dapat hidup di air dengan kadar oksigen yang rendah. Bersifat karnivora, gabus adalah pemakan hewan-hewan lain yang lebih kecil seperti cacing, anak ikan, udang, ketam dll. Bentuk ikan gabus kepalanya menyerupai ular, badannya hampir bulat, panjang, dan makin ke belakang makin menjadi gepeng, punggungnya cembung dan perutnya rata. Panjang tubuhnya dapat mencapai 100 cm, dan hidupnya di muara-muara sungai dan danau-danau.
Dalam penelitiannya, Dr. Eddy Suprayitno menjelaskan bahwa kandungan protein ikan gabus cukup tinggi bila dibandingkan ikan yang lain yaitu 25,2 g / 100 g daging ikan gabus segar. Ikan gabus juga mengandung 6,2 % albumin dan 0,001741% Zn dengan asam amino esensial yaitu treonin, valin, metionin, isoleusin, leusin, fenilalanin, lisin, histidin, dan arginin serta asam amino non esensial seperti asam aspartat, serin, asam glutamat, glisin, alanin, sistein, tiroksin, hidroksilisin, amonia, hidroksiprolin, dan prolin. Penelitian manfaat ikan gabus untuk mempercepat perbaikan status gizi juga dilakukan oleh Dr.dr.Sri Adiningsih,MS,MCN, akademisi dari Universitas Airlangga dan Prof. DR. dr Nurpudji A. Taslim, MPH, SpGK, ahli gizi dari Universitas Hasanudin. Untuk meningkatkan asas kepraktisan pengkonsumsian ikan gabus, Dr. Nurpudji bahkan telah mengembangkan supplemen tersebut dalam bentuk kapsul.
Sari Mina, Ekstrak Ikan Gabus Bentuk Cair
Sari Mina adalah produk olahan ikan gabus dalam bentuk ekstrak filtrasi beku yang telah diproduksi dengan sistem tertentu sehingga nilai gizinya sama dalam setiap kemasannya. Sari Mina dipasarkan dalam ukuran 50cc /bungkus yang dikemas dalam kantung plastik dan disimpan dalam kondisi beku (< - 10oC) agar tahan lama dan dalam kondisi stabil (maksimal 3 bulan sejak diproduksi). Produk tersebut telah banyak digunakan pasien rawat inap maupun rawat jalan sejak awal tahun 2004 di RS Elisabeth Semarang. Produk ekstrak gabus berguna membantu meningkatkan kesehatan serta mempercepat kesembuhan dan pemulihan penderita: kekurangan albumin, protein, haemoglobin, zat besi, penyakit stroke, diabetes mellitus, kanker, lupus, parkinson, jantung, penyakit hati, ginjal, asma, pasca operasi, lanjut usia, dan lain-lain.
Dosis yang dianjurkan untuk penyembuhan adalah 100 – 150cc per hari atau 2 - 3 bungkus (@ 50cc) per hari, dapat diminum langsung setelah ditiriskan dengan cara kemasan direndam (@ 50cc) per hari, dapat diminum langsung setelah ditiriskan dengan cara kemasan direndam dalam air hangat (tidak panas) pada waktu pagi dan sore, atau tergantung kebutuhan. Apabila Sari Mina digunakan untuk menjaga kondisi tubuh maka dosis bisa diatur antara 1-2 kali per hari saja atau cukup 1-2 bungkus (@ 50 cc) per harinya. Menurut Florentinus, kandungan albumin 1 pak kemasan Sari Mina setara dengan 20 butir putih telur.
Filtrat Sari Mina bisa langsung diminum bagi pasien yang sadar atau bisa dicampurkan ke dalam makanan lewat pipa (sonde) bila kondisi pasien sangat lemah sehingga tidak mampu makan atau kesulitan menelan atau dalam kondisi tidak sadar. Apabila albumin pasien di dalam darah terlalu rendah dan diinstruksikan oleh dokter untuk ditambahkan albumin melalui pembuluh darah/infus maka pemberian/konsumsi Sari Mina bisa dihentikan dahulu dan apabila pemberian albumin telah selesai maka pemberian/konsumsi Sari Mina bisa dilanjutkan. Pemberian Sari Mina bisa juga tetap dijalankan walaupun ditambahkan albumin melalui infus dengan mempertimbangkan asupan total protein yang masuk disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi serta penyakit.
Gabus Tangkap Kandungan Proteinnya Lebih Tinggi
Ikan gabus yang diolah oleh Florentinus bukan dari sembarang tempat, ia hanya mengambil ikan dari perairan Rawa Pening Semarang. Pertimbangannya karena airnya tenang, luas dan masih alamiah. Menurut Florentinus, ikan gabus yang hidup dengan karakter air seperti ini mempunyai kadar protein yang lebih tinggi dibanding tempat lain. Sementara menurut penelitian Prof Dr. Eddy Suprayitno, kandungan albumin ikan gabus air payau lebih tinggi, 4,76 % dibanding gabus air danau yaitu 0,8 %. Selain itu, gabus jantan kadar albuminnya 6,7 %, lebih rendah dibanding betina yang mencapai 8,2 %.
Ikan gabus yang akan diolah sebaiknya berukuran 1 kg atau lebih, karena jika beratnya belum mencapai 1 kg maka dari segi produksi kurang optimal karena kadar protein yang dihasilkan dari ikan yang beratnya di bawah 1 kg lebih rendah. Kadar protein yang diperoleh dari 1 ekor gabus ukuran 1 kg, masih lebih tinggi daripada yang diperoleh dari 2 ekor ukuran 500 gram. Dalam satu kali produksi (biasanya 2 minggu sekali) dibutuhkan 70-100 kg ikan gabus, dan 1 kg ikan akan menghasilkan 170-200 cc ekstrak ikan gabus. Dalam melakukan proses produksinya, Florentinus dibantu oleh 6 orang pegawai.
Ketika awal-awal produksi, ekstrak gabusnya masih berbau sangat amis dan dikhawatirkan belum dapat diterima oleh setiap orang. Atas saran dari istrinya, maka Florentinus menambahkan esen aroma jeruk wangi pada ekstrak ikan gabusnya agar baunya tidak terlalu menyengat dan lebih dapat diterima oleh banyak orang. Mengingat karakter ikan gabus yang cenderung cepat busuk dibanding dengan ikan lain karena kadar proteinnya yang sangat tinggi, maka ikan yang datang harus segera diolah. Permasalahan saat ini adalah ukuran pasokan ikan yang didapat seringkali kurang dari 1 kg. Namun Florentinus enggan mengambil gabus dari hasil budidaya atau gabus laut, karena gabus liar di perairan umum dinilai mempunyai kandungan protein paling tinggi.
Sumber : Manfaat Ikan, Ditjen P2HP (2012)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar