Jumat, 29 Maret 2019

Memelihara Larva Ikan Arwana

Larva yang baru dipanen ditempatkan di akuarium bervolume air 100 liter. Kepadatan 10-15 ekor larva per akuarium. Pakan belum diberikan karena di kantung perut masih menempel kuning telur (yolksak) sebagai sumber nutrisi. Perhatikan kesehatan larva dan kualitas air. Itu untuk menjamin daya hidup (survival rate) hingga 75-90%. Gunakan air tanah untuk pemeliharaan larva. Saring dan endapkan lebih dahulu sebelum di gunakan. Kadar besi maksimal 0,4 ppm, suhu air 28oC, dan pH 6,5-7. Perubahan suhu dan pH secara mendadak menyebabkan kematian larva.

Pemasangan heater selama1x24 jam dan lampu akuarium menjaga suhu tetap stabil. Untuk menjaga pH stabil sebaiknya ganti air secara teratur dan kontinu 3 x sehari. Caranya, sedot air akuarium dan kotoran yang mengendap. Saat tinggi air sekitar2-3 cm air baru dimasukkan ke akuarium, tetapi penyedot tetap dilakukan hingga semua kotoran terbuang. Kebutuhan oksigen dipenuhi dengan memasang aerator.

Pakan baru diberikan setelah kuning telur habis dikonsumsi larva. Saat itu larva 1,5 bulan dengan panjang 7-8 cm. jenis pakan untuk larva berupa udang atau ikan kecil berukuran 1-2 cm. pakan diberikan sedikit demi sedikit hingga larva menolak makan.

Arwana siap jual jika ukuran mencapai ukuran 12 cm, atau 2 bulan setelah panen. Sesuai peraturan CITES arwana harus dipasangi mikrocip sebelum diperdangangkan. Ini sebagai tanda arwana hasil tangkaran.

Sumber :
Suharyadi. 2011. Budidaya Ikan Arwana. Materi Penyuluhan Perikanan. Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan - BPSDMKP. Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar