Sebagaimana telah banyak disampaikan oleh para peneliti bahwa efek penyalahgunaan alcohol adalah kerusakan otak dan meningkatnya resiko demensia, namun demikian penelitian terbaru dewasa ini menemukan bahwa senyawa minyak ikan mampu meindungi peradangan dan kematian sel saraf pada sel-sel otak yang terkena kadar alkohol tinggi.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE menyebutkan bahwa Minyak omega-3 pada ikan ternyata dapat membantu melindungi kerusakan saraf dan risiko demensia bagi para pecandu alkohol.
Penelitian ini dilakukan oleh Michael A. Collins, PhD, Edward J. Neafsey, PhD, dan rekan-rekannya di Loyola University Chicago Stritch School of Medicine, dan rekan dari University of Kentucky dan Institut Nasional Penyalahgunaan Alkohol dan Alkoholisme (NIAAA). Collins dan rekannya melakukan percobaan pada sel-sel otak tikus dewasa yang diberikan konsentrasi alcohol yang empat kali lebih besar daripada batas legal alcohol pada saat mengemudi – konsentrasi alcohol yang biasa dimiliki oleh pecandu alcohol kronis.
Para peneliti menemukan terjadi peradangan saraf dan kematian neuronal dalam sel-sel otak yang terkena alkohol ditambah DHA 90 persen lebih kecil daripada di sel otak yang terkena alkohol saja.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi apakah minyak ikan mampu melindungi cedera kognitif yang berhubungan dengan alkohol dan demensia dalam model tikus dewasa. "Minyak ikan memiliki potensi untuk membantu menjaga integritas otak pada pengguna alkohol kronis," kata Collins. "Setidaknya, tidak mungkin bahwa hal itu akan menyakiti mereka."
Tapi Collins menambahkan bahwa cara terbaik bagi pelaku alkohol untuk melindungi otak adalah mengurangi atau berhenti sama sekali. "Kami tidak ingin orang-orang berpikir tidak apa-apa untuk mengambil beberapa kapsul minyak ikan dan kemudian terus pergi menyalahgunakan alkohol," katanya.
Sumber :
Loyola University Health System. "Fish oil may benefit alcohol abusers." ScienceDaily. ScienceDaily, 17 July 2014. <www.sciencedaily.com/releases/2014/07/140717180252.htm>.
Minggu, 27 Januari 2019
Jumat, 25 Januari 2019
Penyuluhan Sebagai Proses Pembelajaran
Penyuluhan menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2006 didefinisikan sebagai proses pembelajaran bagi pelaku utama agar mau dan mampu menolong dan mengorganisasi dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumber daya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraan serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian lingkungan hidup. Jika kita mencermati kalimat dalam Undang-Undang di atas,dapat kita ketahui bahwa kata kunci dari kegiatan penyuluhan adalah proses belajar. Kata “belajar” menurut teori Belajar Behavioristik adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon.
Di dalam kegiatan penyuluhan, dapat kita katakan bahwa yang dimaksud respon adalah perubahan perilaku yang diinginkan (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) sebagai akibat dari kegiatan penyuluhan yang kita laksanakan (stimulus). Karena respon merupakan perubahan perilaku yang diinginkan maka respon ini perlu dikondisikan. Pengkondisian respon ini tentu saja didasarkan atas permasalahan yang dihadapi oleh sasaran kita, sehingga respon ini dapat dikatakan sebagai kondisi positif dari masalah yang dihadapi. Jika kita ilustrasikan dalam sebuah rencana kerja penyuluhan, maka yang dimaksud dengan respon adalah kolom tujuan dan stimulus adalah kombinasi metode dan materi penyuluhan yang akan diberikan.
Keberhasilan tercapainya sebuah respon akan sangat ditentukan oleh proses pengkondisian stimulus yang diberikan. Jika kita keliru dalam mengkondisikan stimulus maka respon yang akan dicapai juga akan keliru (tidak sesuai dengan yang ditargetkan). Oleh karena itu proses pengkondisian stimulus perlu direncanakan secara matang.
Daftar Pustaka : Teori Belajar Behavioristik. http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_Belajar_Behavioristik
Di dalam kegiatan penyuluhan, dapat kita katakan bahwa yang dimaksud respon adalah perubahan perilaku yang diinginkan (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) sebagai akibat dari kegiatan penyuluhan yang kita laksanakan (stimulus). Karena respon merupakan perubahan perilaku yang diinginkan maka respon ini perlu dikondisikan. Pengkondisian respon ini tentu saja didasarkan atas permasalahan yang dihadapi oleh sasaran kita, sehingga respon ini dapat dikatakan sebagai kondisi positif dari masalah yang dihadapi. Jika kita ilustrasikan dalam sebuah rencana kerja penyuluhan, maka yang dimaksud dengan respon adalah kolom tujuan dan stimulus adalah kombinasi metode dan materi penyuluhan yang akan diberikan.
Keberhasilan tercapainya sebuah respon akan sangat ditentukan oleh proses pengkondisian stimulus yang diberikan. Jika kita keliru dalam mengkondisikan stimulus maka respon yang akan dicapai juga akan keliru (tidak sesuai dengan yang ditargetkan). Oleh karena itu proses pengkondisian stimulus perlu direncanakan secara matang.
Daftar Pustaka : Teori Belajar Behavioristik. http://id.wikipedia.org/wiki/Teori_Belajar_Behavioristik
Minggu, 20 Januari 2019
Kandungan Nutrisi Ikan Nila
Nila/Tilapia mengandung protein, selenium, vitamin B12, Niasin, fosfor dan kalium.
Selenium merupakan mineral penting yang sangat dibutuhkan oleh tubuh sebagai antioksidan untuk meredam aktivitas radikal bebas. Selenium tidak diproduksi oleh tubuh, tetapi diperoleh dari konsumsi makanan sehari-hari antara lain dari tumbuh-tumbuhan dan makanan laut. Orang dewasa dianjurkan untuk mengkonsumsi, 55 mikrogram (mcg) selenium setiap hari. Namun perempuan dewasa yang sedang hamil dianjurkan meningkatkan asupan selenium menjadi 60 mcg per hari. Kebutuhan tersebut akan meningkat saat seorang ibu harus menyusui, menjadi sebesar 70 mcg per hari. Vitamin B12 atau dikenal juga dengan kobalamin adalah vitamin yang bertugas membantu darah membawa oksigen ke seluruh tubuh, pembentuk sel darah merah, serta mencegah kerusakan sistem saraf dengan membantu pembentukan mielin (lapisan pembungkus serabut saraf). Karena peranannya dalam pembentukan sel, defisiensi kobalamin bisa mengganggu pembentukan sel darah merah, sehingga menimbulkan berkurangnya jumlah sel darah merah.
Akibatnya, terjadi anemia. Gejalanya meliputi kelelahan, kehilangan nafsu makan, diare, dan murung. Meski dibutuhkan dalam jumlah kecil (pada orang dewasa dibutuhkan 2 mikrogram per hari), namun vitamin ini tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh. Karena itu menu harian Anda sebaiknya bisa memenuhi kebutuhan vitamin dan zat gizi penting lainnya. Saat ini memang banyak tersedia suplemen vitamin yang mengandung B12, namun karena tubuh hanya membutuhkannya dalam jumlah sangat sedikit, jauh lebih baik mendapatkan vitamin ini dari makanan segar. Bagi Anda yang terbiasa mengonsumsi vitamin C dosis tinggi perlu waspada.
Pasalnya vitamin C dalam dosis tinggi bisa mengubah sejumlah B12 menjadi antivitamin B12. Jika dibiarkan berlarut-larut akan menyebabkan defisiensi vitamin B12. Pada mereka yang “alergi” makanan hewani, yang notabene merupakan sumber kobalamin (nama lain vitamin B12) dan pola makan vegetarian (hanya makan dari sumber nabati) juga dapat menjadi faktor penyebab kekurangan vitamin ini. Niasin berperan merangsang pembentukan prostaglandin I2, suatu hormon yang membantu mencegah pengumpulan keping darah. Oleh karena itu niasin dapat memperkecil proses aterosklerosis yang pada akhirnya dapat memperkecil resiko serangan jantung. Niasin juga terbukti mencegah berulangnya proses pengapuran pasca operasi bypass jantung koroner. Peranan mineral fosfor menempati urutan kedua setelah kalsium dalam total kandungan tubuh. Fosfor yang berbentuk kristal kalsium fosfat yang terdapat dalam tubuh sebanyak 80% berada dalam tulang dan gigi. Fungsi utamanya sebagai pemberi energi dan kekuatan untuk metabolisme lemak dan pati, sebagai penunjang kesehatan gigi dan gusi, untuk sintesa DNA serta penyerapan dam pemakaian kalsium.
Kalium (K) adalah sebuah mineral yang mempunyai banyak fungsi bagi tubuh kita. Kalium dimanfaatkan oleh sistem syaraf otonom (SSO) untuk mengontrol detak jantung, fungsi otak, dan proses fisiologi penting lainnya. Kalium juga terbukti membantu menurunkan tekanan darah, membantu mengatur keseimbangan cairan tubuh dan juga dibutuhkan dalam proses sintesa protein dari makanan. Kadar kalium yang stabil juga menghindarkan tubuh dari munculnya penyakit diabetes tipe 2. Orang-orang yang paling membutuhkan suplemen kalium adalah mereka yang kelebihan berat badan atau obesitas dan para olahragawan.
Mengkonsumsi terlalu banyak kalium menimbulkan efek samping seperti masalah perut, meningkatnya gas dalam lambung, nyeri abdomen, diare, mual dan bersendawa. Jumlah kalium yang terlalu banyak dapat mengakibatkan serangan jantung Dengan kandungan dan kebutuhan yang tercantum diatas, nampaknya tilapia dapat memenuhi kebutuhan harian gizi anda...
Sumber : Manfaat Ikan, Ditjen P2HP (2012)
Selenium merupakan mineral penting yang sangat dibutuhkan oleh tubuh sebagai antioksidan untuk meredam aktivitas radikal bebas. Selenium tidak diproduksi oleh tubuh, tetapi diperoleh dari konsumsi makanan sehari-hari antara lain dari tumbuh-tumbuhan dan makanan laut. Orang dewasa dianjurkan untuk mengkonsumsi, 55 mikrogram (mcg) selenium setiap hari. Namun perempuan dewasa yang sedang hamil dianjurkan meningkatkan asupan selenium menjadi 60 mcg per hari. Kebutuhan tersebut akan meningkat saat seorang ibu harus menyusui, menjadi sebesar 70 mcg per hari. Vitamin B12 atau dikenal juga dengan kobalamin adalah vitamin yang bertugas membantu darah membawa oksigen ke seluruh tubuh, pembentuk sel darah merah, serta mencegah kerusakan sistem saraf dengan membantu pembentukan mielin (lapisan pembungkus serabut saraf). Karena peranannya dalam pembentukan sel, defisiensi kobalamin bisa mengganggu pembentukan sel darah merah, sehingga menimbulkan berkurangnya jumlah sel darah merah.
Akibatnya, terjadi anemia. Gejalanya meliputi kelelahan, kehilangan nafsu makan, diare, dan murung. Meski dibutuhkan dalam jumlah kecil (pada orang dewasa dibutuhkan 2 mikrogram per hari), namun vitamin ini tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh. Karena itu menu harian Anda sebaiknya bisa memenuhi kebutuhan vitamin dan zat gizi penting lainnya. Saat ini memang banyak tersedia suplemen vitamin yang mengandung B12, namun karena tubuh hanya membutuhkannya dalam jumlah sangat sedikit, jauh lebih baik mendapatkan vitamin ini dari makanan segar. Bagi Anda yang terbiasa mengonsumsi vitamin C dosis tinggi perlu waspada.
Pasalnya vitamin C dalam dosis tinggi bisa mengubah sejumlah B12 menjadi antivitamin B12. Jika dibiarkan berlarut-larut akan menyebabkan defisiensi vitamin B12. Pada mereka yang “alergi” makanan hewani, yang notabene merupakan sumber kobalamin (nama lain vitamin B12) dan pola makan vegetarian (hanya makan dari sumber nabati) juga dapat menjadi faktor penyebab kekurangan vitamin ini. Niasin berperan merangsang pembentukan prostaglandin I2, suatu hormon yang membantu mencegah pengumpulan keping darah. Oleh karena itu niasin dapat memperkecil proses aterosklerosis yang pada akhirnya dapat memperkecil resiko serangan jantung. Niasin juga terbukti mencegah berulangnya proses pengapuran pasca operasi bypass jantung koroner. Peranan mineral fosfor menempati urutan kedua setelah kalsium dalam total kandungan tubuh. Fosfor yang berbentuk kristal kalsium fosfat yang terdapat dalam tubuh sebanyak 80% berada dalam tulang dan gigi. Fungsi utamanya sebagai pemberi energi dan kekuatan untuk metabolisme lemak dan pati, sebagai penunjang kesehatan gigi dan gusi, untuk sintesa DNA serta penyerapan dam pemakaian kalsium.
Kalium (K) adalah sebuah mineral yang mempunyai banyak fungsi bagi tubuh kita. Kalium dimanfaatkan oleh sistem syaraf otonom (SSO) untuk mengontrol detak jantung, fungsi otak, dan proses fisiologi penting lainnya. Kalium juga terbukti membantu menurunkan tekanan darah, membantu mengatur keseimbangan cairan tubuh dan juga dibutuhkan dalam proses sintesa protein dari makanan. Kadar kalium yang stabil juga menghindarkan tubuh dari munculnya penyakit diabetes tipe 2. Orang-orang yang paling membutuhkan suplemen kalium adalah mereka yang kelebihan berat badan atau obesitas dan para olahragawan.
Mengkonsumsi terlalu banyak kalium menimbulkan efek samping seperti masalah perut, meningkatnya gas dalam lambung, nyeri abdomen, diare, mual dan bersendawa. Jumlah kalium yang terlalu banyak dapat mengakibatkan serangan jantung Dengan kandungan dan kebutuhan yang tercantum diatas, nampaknya tilapia dapat memenuhi kebutuhan harian gizi anda...
Sumber : Manfaat Ikan, Ditjen P2HP (2012)
Sabtu, 19 Januari 2019
Kumis Ikan Lele Mendeteksi Perubahan Kecil Dalam pH
John Caprio, George C. Kent Profesor of Biological Sciences di LSU, dan rekannya dari Kagoshima University Jepang telah mengidentifikasi bahwa ikan lele ini dilengkapi dengan sensor yang dapat menemukan mangsanya dengan mendeteksi perubahan kecil kadar pH air.
Sebuah paper, " Marine teleost locates live prey through pH sensing" merinci pekerjaan Caprio dan rekan risetnya, diterbitkan dalam jurnal Science pada tanggal 6 Juni ini merupakan laporan pertama dari ikan apa saja yang menggunakan pH untuk menemukan mangsanya.
"Apa yang membuat hal ini begitu menarik adalah bahwa penemuan itu tak terduga, kebetulan," kata Caprio.
Penelitian ini dimulai pada tahun 1984 ketika Caprio, spesialis dalam sistem rasa dan bau vertebrata perairan, penyelidikan kolaboratif dimulai di Kagoshima University memeriksa fisiologi sistem rasa lele laut Jepang. Sambil melakukan rekaman listrik dari kumis ikan ia melihat bahwa setiap serabut saraf sensorik baru akan menanggapi amplitudo yang jauh lebih besar daripada yang lain.
"Segera saya tahu bahwa ada sesuatu yang berbeda tentang saraf itu, tapi saya bekerja pada sebuah proyek yang berbeda didanai oleh National Science Foundation dan harus menempatkan keingintahuan saya di bagian belakang," kata Caprio.
Pada tahun 1986, keingintahuan Caprio semakin besar, dan ia meminta teman-temannya di Jepang untuk mengirimkan dia beberapa ikan lele sehingga ia bisa memeriksa apa yang memicu respon yang begitu besar dalam ikan ini.
"Saya menduga respon terjadi karena perubahan pH yang disebabkan oleh beberapa rangsangan," katanya. "Itu jelas bahwa ada serabut saraf sensorik di ikan ini yang menanggapi fenomena penurunan pH air laut, namun, apa yang saya tidak tahu adalah apa fungsinya."
Caprio mengajukan penyelidikannya lagi, seperti kegiatan penelitian lainnya terdahulu, dan dilanjutkan analisis pada tahun 2005 dengan dukungan dari National Institutes of Health dan LSU. Caprio ke Jepang enam kali antara tahun 2005 dan 2013, menetap setidaknya satu bulan setiap kali kunjungan. Selama waktu ini, ia memusatkan perhatiannya pada sistem saraf ikan, sementara rekannya melakukan percobaan perilaku.
Untuk percobaan fisiologis, ikan yang dilengkapi dengan elektroda yang memungkinkan pencatatan respon ikan terhadap air dari berbagai pH. Selama kurun waktu ini mereka menemukan bahwa fungsi sensitivitas kumis ikan terhadap perubahan kecil kadar pH air adalah karena respirasi cacing laut kecil, polychaetes, mangsa utama dari lele laut.
Cacing laut hidup di tabung atau liang di lumpur. Sebagai cacing yang bernapas, mereka melepaskan sejumlah kecil karbon dioksida dan asam, menghasilkan sedikit penurunan pH air laut yang dideteksi oleh lele laut yang bersifat nokturnal.
"Ikan ini seperti pH meter berjalan. Mereka sama baiknya dengan pH meter komersial di laboratorium," kata Caprio.
Untuk percobaan perilaku, para peneliti menempatkan ikan di akuarium diisi dengan air laut, bersama dengan cacing laut, yang ditempatkan dalam tabung kaca dalam substrat karang akuarium. Para peneliti menggunakan fotografi inframerah untuk menunjukkan bahwa ikan nokturnal aktif menghabiskan lebih banyak waktu di sekitar cacing daripada di lokasi lain di dalam akuarium. Para peneliti juga menegaskan bahwa lele tertarik ke lokasi di mana akuarium air laut dengan kadar pH rendah yang sedang dipancarkan dari tabung kecil bahkan ketika tidak ada cacing yang hadir. Selain itu, ikan ini menjadi sangat aktif, mencari makanan dan bahkan menggigit berulang kali pada ujung tabung.
Penelitian ini menunjukkan bahwa sensitivitas lele tertinggi dalam air laut alami pH 8.2, namun menurun drastis pada pH kurang dari 8. Temuan ini menyiratkan bahwa kemampuan menentukan lokasi makanan oleh lele laut Jepang dapat dipengaruhi oleh keasaman laut.
Studi menunjukkan bahwa sebelum revolusi industri, tingkat karbon dioksida sekitar 280 ppm. Hari ini, adalah 390 ppm, dan ilmuwan memprediksi bahwa kadar tersebut bisa meningkat menjadi 900 ppm pada tahun 2100. Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration, lautan menyerap sekitar seperempat dari karbon dioksida yang dilepaskan di atmosfer setiap tahun, sehingga meningkatkan keasaman laut.
"Setelah pH laut turun jauh di bawah 8, shell memproduksi invertebrata tidak bisa lagi menghasilkan cangkang mereka," kata Caprio. "Pekerjaan kami mungkin bisa menjadi indikator kemungkinan efek keasaman laut pada vertebrata laut. Jika proses pengasaman laut berlanjut pada tingkat yang sama, kita tidak tahu apakah kehidupan laut akan dapat beradaptasi dengan perubahan yang cepat seperti pH. Hal ini dimungkinkan bahwa sensor bisa beradaptasi dengan perubahan tersebut, tapi kami tidak yakin bahwa ini akan terjadi. Sampai saat ini, apa yang kita tahu adalah bahwa sensor ini bekerja secara optimal di sekitar pH 8,2, yaitu air laut normal. Jika kadar pH laut jauh di bawah 8, sejumlah peristiwa merugikan mungkin terjadi. "
Sumber :
Louisiana State University. (2014, June 5). Unique way that catfish locate prey: 'Whiskers' detect slight changes in pH. ScienceDaily. Retrieved September 5, 2014 from www.sciencedaily.com/releases/2014/06/140605183613.htm
Sebuah paper, " Marine teleost locates live prey through pH sensing" merinci pekerjaan Caprio dan rekan risetnya, diterbitkan dalam jurnal Science pada tanggal 6 Juni ini merupakan laporan pertama dari ikan apa saja yang menggunakan pH untuk menemukan mangsanya.
"Apa yang membuat hal ini begitu menarik adalah bahwa penemuan itu tak terduga, kebetulan," kata Caprio.
Penelitian ini dimulai pada tahun 1984 ketika Caprio, spesialis dalam sistem rasa dan bau vertebrata perairan, penyelidikan kolaboratif dimulai di Kagoshima University memeriksa fisiologi sistem rasa lele laut Jepang. Sambil melakukan rekaman listrik dari kumis ikan ia melihat bahwa setiap serabut saraf sensorik baru akan menanggapi amplitudo yang jauh lebih besar daripada yang lain.
"Segera saya tahu bahwa ada sesuatu yang berbeda tentang saraf itu, tapi saya bekerja pada sebuah proyek yang berbeda didanai oleh National Science Foundation dan harus menempatkan keingintahuan saya di bagian belakang," kata Caprio.
Pada tahun 1986, keingintahuan Caprio semakin besar, dan ia meminta teman-temannya di Jepang untuk mengirimkan dia beberapa ikan lele sehingga ia bisa memeriksa apa yang memicu respon yang begitu besar dalam ikan ini.
"Saya menduga respon terjadi karena perubahan pH yang disebabkan oleh beberapa rangsangan," katanya. "Itu jelas bahwa ada serabut saraf sensorik di ikan ini yang menanggapi fenomena penurunan pH air laut, namun, apa yang saya tidak tahu adalah apa fungsinya."
Caprio mengajukan penyelidikannya lagi, seperti kegiatan penelitian lainnya terdahulu, dan dilanjutkan analisis pada tahun 2005 dengan dukungan dari National Institutes of Health dan LSU. Caprio ke Jepang enam kali antara tahun 2005 dan 2013, menetap setidaknya satu bulan setiap kali kunjungan. Selama waktu ini, ia memusatkan perhatiannya pada sistem saraf ikan, sementara rekannya melakukan percobaan perilaku.
Untuk percobaan fisiologis, ikan yang dilengkapi dengan elektroda yang memungkinkan pencatatan respon ikan terhadap air dari berbagai pH. Selama kurun waktu ini mereka menemukan bahwa fungsi sensitivitas kumis ikan terhadap perubahan kecil kadar pH air adalah karena respirasi cacing laut kecil, polychaetes, mangsa utama dari lele laut.
Cacing laut hidup di tabung atau liang di lumpur. Sebagai cacing yang bernapas, mereka melepaskan sejumlah kecil karbon dioksida dan asam, menghasilkan sedikit penurunan pH air laut yang dideteksi oleh lele laut yang bersifat nokturnal.
"Ikan ini seperti pH meter berjalan. Mereka sama baiknya dengan pH meter komersial di laboratorium," kata Caprio.
Untuk percobaan perilaku, para peneliti menempatkan ikan di akuarium diisi dengan air laut, bersama dengan cacing laut, yang ditempatkan dalam tabung kaca dalam substrat karang akuarium. Para peneliti menggunakan fotografi inframerah untuk menunjukkan bahwa ikan nokturnal aktif menghabiskan lebih banyak waktu di sekitar cacing daripada di lokasi lain di dalam akuarium. Para peneliti juga menegaskan bahwa lele tertarik ke lokasi di mana akuarium air laut dengan kadar pH rendah yang sedang dipancarkan dari tabung kecil bahkan ketika tidak ada cacing yang hadir. Selain itu, ikan ini menjadi sangat aktif, mencari makanan dan bahkan menggigit berulang kali pada ujung tabung.
Penelitian ini menunjukkan bahwa sensitivitas lele tertinggi dalam air laut alami pH 8.2, namun menurun drastis pada pH kurang dari 8. Temuan ini menyiratkan bahwa kemampuan menentukan lokasi makanan oleh lele laut Jepang dapat dipengaruhi oleh keasaman laut.
Studi menunjukkan bahwa sebelum revolusi industri, tingkat karbon dioksida sekitar 280 ppm. Hari ini, adalah 390 ppm, dan ilmuwan memprediksi bahwa kadar tersebut bisa meningkat menjadi 900 ppm pada tahun 2100. Menurut National Oceanic and Atmospheric Administration, lautan menyerap sekitar seperempat dari karbon dioksida yang dilepaskan di atmosfer setiap tahun, sehingga meningkatkan keasaman laut.
"Setelah pH laut turun jauh di bawah 8, shell memproduksi invertebrata tidak bisa lagi menghasilkan cangkang mereka," kata Caprio. "Pekerjaan kami mungkin bisa menjadi indikator kemungkinan efek keasaman laut pada vertebrata laut. Jika proses pengasaman laut berlanjut pada tingkat yang sama, kita tidak tahu apakah kehidupan laut akan dapat beradaptasi dengan perubahan yang cepat seperti pH. Hal ini dimungkinkan bahwa sensor bisa beradaptasi dengan perubahan tersebut, tapi kami tidak yakin bahwa ini akan terjadi. Sampai saat ini, apa yang kita tahu adalah bahwa sensor ini bekerja secara optimal di sekitar pH 8,2, yaitu air laut normal. Jika kadar pH laut jauh di bawah 8, sejumlah peristiwa merugikan mungkin terjadi. "
Sumber :
Louisiana State University. (2014, June 5). Unique way that catfish locate prey: 'Whiskers' detect slight changes in pH. ScienceDaily. Retrieved September 5, 2014 from www.sciencedaily.com/releases/2014/06/140605183613.htm
Jumat, 18 Januari 2019
Manfaat Makan Belut
Belut (Monopterus albus) merupakan ikan yang tidak mempunyai sirip atau anggota badan lain untuk bergerak. Bentuknya yang menyerupai ular dan sangat licin, kadang-kadang membuat sebagian orang enggan untuk mengkonsumsinya. Namun ternyata, daging belut ini dapat diolah menjadi berbagai macam jenis makanan dan mempunyai kandungan gizi yang sangat bermanfaat terhadap kesehatan. Belut mempunyai Berat Dapat Dimakan (BDD) sebesar 100% artinya semua bagian dari belut tersebut seluruhnya dapat dimakan. Kandungan gizi dari 100 gr Berat Dapat Dimanakan (BDD) antara adalah energi 82 kkal, protein 6,7 gr, lemak 1,0 gr dan karbohidrat 10,9 gr.
Berdasarkan komposisi gizinya belut mempunyai nilai energi yang cukup tinggi, sehingga belut sangat baik untuk digunakan sebagai sumber energi. Kandungan protein belut juga cukup tinggi dan ditambah dengan nilai cerna protein yang cukup baik sehingga sangat cocok untuk dijadikan sumber protein bagi semua kelompok usia. Protein belut juga kaya akan beberapa asam amino esensial yang memiliki kualitas cukup baik, yaitu Asam linotenat, EPA, DHA, leusin, Isoleusin, lisin, asam aspartat, dan asam glutamat.
Leusin dan isoleusin merupakan asam amino esensial yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan anak-anak dan menjaga keseimbangan nitrogen pada orang dewasa. Disamping itu, leusin juga berguna untuk perombakan dan pembentukan protein otot. Kandungan asam glutamat yang tinggi pada belut menyebabkan daging belut terasa enak dan gurih. Asam glutamat berfungsi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sedangkan asam aspartat bermanfaat untuk membantu kerja neurotransmitter.
Belut juga mengandung arginin (asam amino non esensial) yang dapat bermanfaat untuk mempengaruhi produksi Human Growth Hormone (HGH). Hormon HGH berperan dalam membantu meningkatkan kesehatan otot dan mengurangi penumpukan lemak di tubuh. Hasil uji laboratorium juga menunjukkan bahwa arginin berfungsi menghambat pertumbuhan sel-sel kanker payudara. Belut termasuk jenis ikan yang tergolong tinggi kandungan mineralnya seperti kalsium, phospor dan zat besi. Pada 100 gram belut mengandung 840 mg kalsium, atau lebih tinggi bila dibandingkan dengan 100 gram keju yang hanya mengandung 770 mg kalsium. Disamping kalsium, belut juga mengandung hormon kalsitonin. Kalsium dan kalsitonin berfungsi untuk menjaga kesehatan tulang.
Pada 100 gram belut mengandung 4,9 mg zat besi, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 100 telur ayam yang hanya mengandung 2,7 mg. Kebutuhan tubuh akan zat besi secara ideal adalah sebesar 25 mg/hari, sehingga dengan mengkonsumsi 250 gram belut setiap hari maka telah memenuhi setengah kebutuhan zat besi. Zat besi sangat diperlukan tubuh untuk mencegah anemia gizi, yang ditandai oleh tubuh yang mudah lemah, letih, dan lesu. Zat besi berguna meningkatkan kekebalan tubuh dan membentuk hemoglobin darah yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh sehingga memperlancar oksidasi karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi untuk aktivitas tubuh. Oleh karena itu, saat ini belut sering digunakan sebagai obat/jamu untuk meningkatkan vitalitas tubuh.
Pada 100 gram belut segar terkandung 533 mg fosfor, sedangkan 100 gram belut goreng mengandung 872 mg. Kandungan fosfor pada belut segar hampir sama dengan kuning telur ayam hanya mengandung fosfor sebesar 586 mg dan jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan dendeng daging sapi yang hanya mengandung 370 mg. Fosfor berfungsi untuk membentuk massa tulang. Fungsi utama fosfor adalah sebagai pemberi energi dan kekuatan pada metabolisme lemak dan karbohidrat, sebagai penunjang kesehatan gigi dan gusi, sintesis DNA serta penyerapan dan pemakaian kalsium. Oleh karena itu konsumsi fosfor harus diimbangi dengan kalsium dan protein sehingga dapat membuat tulang menjadi kokoh dan kuat, sehingga terbebas dari osteoporosis.
Siapa sangka belut yang bentuknya seperti ular, licin dan tidak menarik ternyata menyimpan banyak manfaat karena kandungan berbagai macam nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan dan kecerdasan. Jadi jangan ragu lagi untuk mengkonsumsi belut, apalagi saat ini sudah tersedia berbagai macam olahan belut yang lezat dan gizinya bermanfaat.
Sumber : Manfaat Ikan, Ditjen P2HP (2012)
Minggu, 13 Januari 2019
Khasiat Teripang
Teripang (gamat, timun laut, sea cucumber) adalah hewan laut bertubuh lunak berfillum Echinodermata, kelas Holothuroidae. Beberapa jenis berbentuk silindris memanjang seperti mentimun, sehingga disebut mentimun laut atau sea cucumber. Selain sebagai bahan pangan yang lezat, ternyata teripang terbukti dapat menyembuhkan penyakit. Di China, pemanfaatan teripang sebagai obat dan tonik penguat telah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Sementara itu di Pulau Lengkawi (sebuah pulau kecil di Semenanjung Malaysia), teripang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai antiseptik tradisional dan obat serbaguna untuk berbagai penyakit sejak ratusan tahun yang lalu. Namun, pada saat itu teknologi yang digunakan masih sederhana yaitu dengan cara air teripang diminumkan kepada wanita setelah melahirkan untuk menghentikan pendarahan dan mempercepat proses penyembuhan luka khitan pada anak laki-laki.
Kandungan dan Manfaat Teripang
Hasil studi di China mengungkapkan bahwa sea cucumber mengandung saponin glycosides. Komponen ini mempunyai struktur yang serupa dengan komponen gingseng aktif, ganoderma, dan tumbuh-tumbuhan bahan tonik terkenal. Studi ini menunjukkan adanya kandungan anti kanker pada saponin dan polisakarida yang terkandung di dalam teripang. Selain itu, studi modern ini membuktikan bahwa teripang dapat digunakan sebagai suatu tonik dan suplemen gizi. Teripang bermanfaat untuk berbagai jenis penyakit yang berbahaya seperti stroke, asma, jantung koroner, hepatitis, tumor, dll.
Teripang bermanfaat sebagai obat dikarenakan kandungannya yang komplek. Menurut dr. Pieter A. W. Pattinama, dari RS PGI Cikini Jakarta, teripang dipakai untuk menyembuhkan berbagai penyakit karena dalam waktu yang singkat mampu menumbuhkan sel-sel yang hilang/rusak, kaya akan nutrisi dan senyawa aktif terbanyak berupa antioksidan, baik untuk perbaikan sel tubuh manusia.
Hasil penelitian Prof. Dr. Ridzwan Hashim dari Malaysia, teripang mengandung 86,8% protein, kolagen 80%, mineral, mukopolisakarida, glucasaninoglycans (GAGs), antiseptik alamiah, chondritin, omega – 3, 6 dan 9 serta asam amino. Protein teripang mudah diuraikan oleh enzim pepsin dan bermanfaat untuk regenerasi sel; kolagen sebagai pengikat jaringan dalam pertumbuhan tulang dan kulit; kondritin sulfat memulihkan penyakit-penyakit sendi dan membangun kembali tulang rawan; omega 3 menghambat proses penuaan, menurunkan kolesterol jahat LDL dan VLDL dalam tubuh sehingga mengurangi resiko penyakit jantung.
Penelitian medis menyimpulkan, teripang dapat menjadi agen anti tumor dan sebagai obat Human Immunodeficiency Virus (HIV). Hasil tes laboratorium dengan menggunakan sel limfoid menunjukkan, teripang mengandung gula bernama lektin yang bersifat mitogenik dan antimikroba yang efektif melawan kanker otot pada tikus serta kanker paru-paru manusia dengan dosis 5 dan 50 mikrogram. Lektin berefek terapi bagi HIV karena mampu menggumpalkan sel jahat serta berperan sebagai indikator adanya tumor.
Teripang memiliki gas beracun bagi ikan bernama holotrin, tetapi hanya berakibat iritasi bagi mata dan kulit manusia. Karena ampuh untuk membunuh ikan, racun teripang kini dikembangkan sebagai obat antiseptik alami untuk melawan kanker dan infeksi. Saat ini sudah beredar produk ekstrak teripang Stichopus hermanii yang lebih dikenal dengan nama teripang emas yang diolah menjadi produk suplemen berupa jeli maupun kapsul, sampo, krim dan gel, pasta gigi, krim badan, serta minyak urut. Ke depan, pemanfaatan teripang akan semakin berkembang.
Antiangiogenesis, Anti tumor dan Memperbaiki Tulang
Keampuhan teripang mengusir tumor telah dibuktikan Tong Y, dkk, dari Divisi Farmakologi Antitumor, State Key Laboratory of Drug Research, Shanghai Institute of Materia Medica, Chinese Academy of Sciences, Shanghai, China. Tong mengisolasi saponin sulfat dari teripang Pentancta quadrangulari yang disebut philinopside A. Dengan menyuntikkan 2-10 mikroliter philinopside A pada aorta tikus, pembentukan pembuluh darah mikro baru (angiogenesis) pada sel tumor dapat dicegah. Akibatnya, sel tumor tidak mendapat pasokan nutrisi sehingga sel urung berkembang dan akhirnya mati. Hasil itu membuktikan bahwa philinopside A pada teripang berpotensi sebagai antitumor.
Di Rusia, Popov AM, periset Pacific Institute of Bioorganic Chemistry, Far East Division of the Russian Academy of Sciences, Vladivostok, Rusia, juga meneliti khasiat teripang untuk mengatasi tumor. Ia membandingkan efek sitotoksik antara teripang dan ginseng. Pada pemberian 5-20 mikrogram ginsenosida-karbohidrat dari ginseng, tidak memberikan efek sitotoksik yang signifikan. Sedangkan glikosida dari teripang seperti echinosida A dan B, holothurin A dan B, holotoxin A1, dan curcumariosida G1, mempunyai aktivitas sitotoksik signifikan. Hal itu mengukuhkan khasiat teripang yang berpotensi sebagai antitumor dan antikanker. Dr Mittchell Kurk, direktur medis Biomedical Revitalization Center of Lawrence, New York, menunjukkan teripang meningkatkan kesehatan fisik bagi 70% pengidap radang atau linu sendi dan tulang kaku. Teripang memiliki komponen kondroprotektif yang memperbaiki tulang muda dengan cara merangsang metabolisme anabolis kondrosit serta menghambat reaksi katabolisme saat peradangan atau nyeri.
Pasokan teripang saat ini hanya dipenuhi dari hasil tangkapan di laut dan populasinya diperkirakan semakin menurun, sehingga hal ini menjadi tantangan bagi para ilmuwan dan peneliti.
Sumber : Manfaat Ikan, Ditjen P2HP (2012)
Kandungan dan Manfaat Teripang
Hasil studi di China mengungkapkan bahwa sea cucumber mengandung saponin glycosides. Komponen ini mempunyai struktur yang serupa dengan komponen gingseng aktif, ganoderma, dan tumbuh-tumbuhan bahan tonik terkenal. Studi ini menunjukkan adanya kandungan anti kanker pada saponin dan polisakarida yang terkandung di dalam teripang. Selain itu, studi modern ini membuktikan bahwa teripang dapat digunakan sebagai suatu tonik dan suplemen gizi. Teripang bermanfaat untuk berbagai jenis penyakit yang berbahaya seperti stroke, asma, jantung koroner, hepatitis, tumor, dll.
Teripang bermanfaat sebagai obat dikarenakan kandungannya yang komplek. Menurut dr. Pieter A. W. Pattinama, dari RS PGI Cikini Jakarta, teripang dipakai untuk menyembuhkan berbagai penyakit karena dalam waktu yang singkat mampu menumbuhkan sel-sel yang hilang/rusak, kaya akan nutrisi dan senyawa aktif terbanyak berupa antioksidan, baik untuk perbaikan sel tubuh manusia.
Hasil penelitian Prof. Dr. Ridzwan Hashim dari Malaysia, teripang mengandung 86,8% protein, kolagen 80%, mineral, mukopolisakarida, glucasaninoglycans (GAGs), antiseptik alamiah, chondritin, omega – 3, 6 dan 9 serta asam amino. Protein teripang mudah diuraikan oleh enzim pepsin dan bermanfaat untuk regenerasi sel; kolagen sebagai pengikat jaringan dalam pertumbuhan tulang dan kulit; kondritin sulfat memulihkan penyakit-penyakit sendi dan membangun kembali tulang rawan; omega 3 menghambat proses penuaan, menurunkan kolesterol jahat LDL dan VLDL dalam tubuh sehingga mengurangi resiko penyakit jantung.
Penelitian medis menyimpulkan, teripang dapat menjadi agen anti tumor dan sebagai obat Human Immunodeficiency Virus (HIV). Hasil tes laboratorium dengan menggunakan sel limfoid menunjukkan, teripang mengandung gula bernama lektin yang bersifat mitogenik dan antimikroba yang efektif melawan kanker otot pada tikus serta kanker paru-paru manusia dengan dosis 5 dan 50 mikrogram. Lektin berefek terapi bagi HIV karena mampu menggumpalkan sel jahat serta berperan sebagai indikator adanya tumor.
Teripang memiliki gas beracun bagi ikan bernama holotrin, tetapi hanya berakibat iritasi bagi mata dan kulit manusia. Karena ampuh untuk membunuh ikan, racun teripang kini dikembangkan sebagai obat antiseptik alami untuk melawan kanker dan infeksi. Saat ini sudah beredar produk ekstrak teripang Stichopus hermanii yang lebih dikenal dengan nama teripang emas yang diolah menjadi produk suplemen berupa jeli maupun kapsul, sampo, krim dan gel, pasta gigi, krim badan, serta minyak urut. Ke depan, pemanfaatan teripang akan semakin berkembang.
Antiangiogenesis, Anti tumor dan Memperbaiki Tulang
Keampuhan teripang mengusir tumor telah dibuktikan Tong Y, dkk, dari Divisi Farmakologi Antitumor, State Key Laboratory of Drug Research, Shanghai Institute of Materia Medica, Chinese Academy of Sciences, Shanghai, China. Tong mengisolasi saponin sulfat dari teripang Pentancta quadrangulari yang disebut philinopside A. Dengan menyuntikkan 2-10 mikroliter philinopside A pada aorta tikus, pembentukan pembuluh darah mikro baru (angiogenesis) pada sel tumor dapat dicegah. Akibatnya, sel tumor tidak mendapat pasokan nutrisi sehingga sel urung berkembang dan akhirnya mati. Hasil itu membuktikan bahwa philinopside A pada teripang berpotensi sebagai antitumor.
Di Rusia, Popov AM, periset Pacific Institute of Bioorganic Chemistry, Far East Division of the Russian Academy of Sciences, Vladivostok, Rusia, juga meneliti khasiat teripang untuk mengatasi tumor. Ia membandingkan efek sitotoksik antara teripang dan ginseng. Pada pemberian 5-20 mikrogram ginsenosida-karbohidrat dari ginseng, tidak memberikan efek sitotoksik yang signifikan. Sedangkan glikosida dari teripang seperti echinosida A dan B, holothurin A dan B, holotoxin A1, dan curcumariosida G1, mempunyai aktivitas sitotoksik signifikan. Hal itu mengukuhkan khasiat teripang yang berpotensi sebagai antitumor dan antikanker. Dr Mittchell Kurk, direktur medis Biomedical Revitalization Center of Lawrence, New York, menunjukkan teripang meningkatkan kesehatan fisik bagi 70% pengidap radang atau linu sendi dan tulang kaku. Teripang memiliki komponen kondroprotektif yang memperbaiki tulang muda dengan cara merangsang metabolisme anabolis kondrosit serta menghambat reaksi katabolisme saat peradangan atau nyeri.
Pasokan teripang saat ini hanya dipenuhi dari hasil tangkapan di laut dan populasinya diperkirakan semakin menurun, sehingga hal ini menjadi tantangan bagi para ilmuwan dan peneliti.
Sumber : Manfaat Ikan, Ditjen P2HP (2012)
Sabtu, 12 Januari 2019
Manfaat Suplemen Minyak Ikan
"Setidaknya satu orang didiagnosa mengidap penyakit Alzheimer (AD) setiap menitnya dan meskipun upaya terbaik telah dilakukan, kami belum menemukan obat untuk penyakit ini," kata peneliti utama Lori Daiello, PharmD, Penyakit Alzheimer dan Gangguan Memory Pusat di Rumah Sakit Rhode Island. "Bidang ini saat ini terlibat dalam berbagai penelitian untuk menemukan pengobatan yang lebih baik bagi orang yang menderita AD, namun, penelitian untuk mencegah atau memperlambat AD atau penurunan fungsi kognitif pada penuaan secara normal adalah sangat penting."
Peneliti Rhode Island Hospital telah menyelesaikan penelitian yang menemukan penggunaan rutin suplemen minyak ikan (FOS) dikaitkan dengan penurunan yang signifikan dalam penurunan kognitif dan atrofi otak pada orang dewasa yang lebih tua. Studi ini meneliti hubungan antara FOS yang digunakan pada penderita Alzheimer Disease Neuroimaging Initiative (ADNI) dan indikator penurunan kognitif. Temuan ini dipublikasikan secara online sebelum dicetak dalam jurnal Alzheimer & Dementia.
Dalam penelitian retrospektif ini, orang dewasa yang lebih tua yang terlibat dalam studi ADNI dinilai dengan tes neuropsikologi dan magnetic resonance imaging (MRI) otak setiap enam bulan. Kelompok itu adalah 229 orang dewasa yang lebih tua dengan fungsi kognitif normal; 397 yang didiagnosis menderita gangguan kognitif ringan; dan 193 dengan AD.
Studi ini menemukan bahwa menggunakan suplemen minyak ikan selama penelitian dikaitkan dengan tingkat penurunan kognitif yang signifikan yang diukur dengan Skala Alzheimer Disease Assessment (ADAS-cog), dan Mini Mental State Exam (MMSE), tetapi manfaat ini diamati hanya untuk kelompok peserta tanpa demensia pada saat pendaftaran.
"Selain itu, pencitraan otak seri yang dilakukan selama penelitian ini menunjukkan bahwa peserta dengan kognisi biasa yang dilaporkan mengonsumsi suplemen minyak ikan menunjukkan penyusutan otak lebih sedikit di daerah neurologis utama, dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan suplemen," kata Daiello. "Juga, temuan positif pada tes kognitif dan MRI otak hanya diamati pada orang-orang yang tidak membawa faktor risiko genetik terbaik-dipelajari untuk AD, APOE-4. Penelitian lebih lanjut diperlukan, tetapi temuan ini menjanjikan dan menyoroti kebutuhan untuk studi masa depan untuk memperluas pengetahuan saat ini efek dari FOS terhadap penurunan fungsi kognitif dan AD. "
Diperkirakan bahwa lebih dari 5 juta orang di Amerika Serikat memiliki penyakit Alzheimer. Ini adalah bentuk paling umum dari demensia dan merupakan penyebab utama kematian keenam di AS
Sumber :
Lifespan. (2014, July 15). Fish oil supplements reduce incidence of cognitive decline, may improve memory function. ScienceDaily. Retrieved August 6, 2014 from www.sciencedaily.com/releases/2014/07/140715142845.htm
Peneliti Rhode Island Hospital telah menyelesaikan penelitian yang menemukan penggunaan rutin suplemen minyak ikan (FOS) dikaitkan dengan penurunan yang signifikan dalam penurunan kognitif dan atrofi otak pada orang dewasa yang lebih tua. Studi ini meneliti hubungan antara FOS yang digunakan pada penderita Alzheimer Disease Neuroimaging Initiative (ADNI) dan indikator penurunan kognitif. Temuan ini dipublikasikan secara online sebelum dicetak dalam jurnal Alzheimer & Dementia.
Dalam penelitian retrospektif ini, orang dewasa yang lebih tua yang terlibat dalam studi ADNI dinilai dengan tes neuropsikologi dan magnetic resonance imaging (MRI) otak setiap enam bulan. Kelompok itu adalah 229 orang dewasa yang lebih tua dengan fungsi kognitif normal; 397 yang didiagnosis menderita gangguan kognitif ringan; dan 193 dengan AD.
Studi ini menemukan bahwa menggunakan suplemen minyak ikan selama penelitian dikaitkan dengan tingkat penurunan kognitif yang signifikan yang diukur dengan Skala Alzheimer Disease Assessment (ADAS-cog), dan Mini Mental State Exam (MMSE), tetapi manfaat ini diamati hanya untuk kelompok peserta tanpa demensia pada saat pendaftaran.
"Selain itu, pencitraan otak seri yang dilakukan selama penelitian ini menunjukkan bahwa peserta dengan kognisi biasa yang dilaporkan mengonsumsi suplemen minyak ikan menunjukkan penyusutan otak lebih sedikit di daerah neurologis utama, dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan suplemen," kata Daiello. "Juga, temuan positif pada tes kognitif dan MRI otak hanya diamati pada orang-orang yang tidak membawa faktor risiko genetik terbaik-dipelajari untuk AD, APOE-4. Penelitian lebih lanjut diperlukan, tetapi temuan ini menjanjikan dan menyoroti kebutuhan untuk studi masa depan untuk memperluas pengetahuan saat ini efek dari FOS terhadap penurunan fungsi kognitif dan AD. "
Sumber :
Lifespan. (2014, July 15). Fish oil supplements reduce incidence of cognitive decline, may improve memory function. ScienceDaily. Retrieved August 6, 2014 from www.sciencedaily.com/releases/2014/07/140715142845.htm
Selasa, 08 Januari 2019
Makan Ikan Membuat Otak Sehat
Menurut para peneliti di University of Pittsburgh School of Medicine. Temuan yang dipublikasikan secara online baru-baru ini dalam American Journal of Preventive Medicine, menambah bukti yang berkembang bahwa faktor gaya hidup berkontribusi terhadap kesehatan otak di kemudian hari. Makan ikan panggang atau kukus seminggu sekali baik untuk otak, tak peduli berapa banyak asam lemak omega-3 yang dikandungnya
Para ilmuwan memperkirakan bahwa lebih dari 80 juta orang akan memiliki demensia pada tahun 2040, yang bisa menjadi beban besar untuk keluarga dan meningkatkan biaya perawatan kesehatan, menurut peneliti senior James T. Becker, Ph.D., profesor psikiatri, Pitt School of Medicine . Beberapa penelitian memperkirakan bahwa perubahan gaya hidup seperti pengurangan tingkat aktivitas fisik, merokok dan obesitas dapat menyebabkan lebih sedikit kasus penyakit Alzheimer dan kondisi lain dari penurunan kognitif pada orang tua. Efek anti-oksidan dari omega-3 asam lemak, yang banyak ditemukan pada ikan, biji-bijian dan kacang-kacangan, dan minyak tertentu, juga telah dikaitkan dengan peningkatan kesehatan, terutama kesehatan otak.
Peneliti utama Cyrus Raji, MD, Ph.D., yang saat ini dalam pelatihan residensi radiologi di UCLA, dan tim peneliti menganalisis data dari 260 orang yang memberikan informasi tentang asupan makanan mereka, memiliki resolusi tinggi MRI otak scan, dan secara kognitif normal pada dua titik waktu selama partisipasi mereka dalam Studi Kesehatan Kardiovaskular (CHS), upaya multicenter 10 tahun yang dimulai pada tahun 1989 untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko penyakit jantung pada orang di atas 65.
"Bagian dari peserta CHS menjawab kuesioner tentang kebiasaan makan mereka, seperti berapa banyak ikan yang mereka makan dan bagaimana itu dibuat," kata Dr Raji. "Baked atau ikan panggang mengandung lebih banyak omega-3 dari ikan goreng karena asam lemak yang hancur dalam panas tinggi saat proses menggoreng, jadi kami mengambilnya sebagai bahan pertimbangan saat kami meneliti scan otak mereka."
Para peneliti menemukan bahwa orang yang makan panggang atau panggang ikan sedikitnya sekali seminggu memiliki volume materi abu-abu di otak yang lebih besar yang bertanggung jawab untuk memori (4,3 persen) dan kognisi (14 persen) dan lebih cenderung memiliki pendidikan tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak makan ikan secara teratur. Tapi tidak ada hubungan yang ditemukan antara perbedaan otak dan kadar omega-3.
"Ini menunjukkan bahwa faktor gaya hidup, dalam hal ini makan ikan, bukan faktor biologis berkontribusi terhadap perubahan struktural dalam otak," kata Dr Becker. "Sebuah pertemuan faktor gaya hidup mungkin bertanggung jawab untuk kesehatan otak yang lebih baik, dan cadangan ini mungkin mencegah atau menunda masalah kognitif yang dapat berkembang di kemudian hari."
Sumber :
University of Pittsburgh Schools of the Health Sciences. (2014, August 4). Eating baked, broiled fish weekly boosts brain health, study says. ScienceDaily. Retrieved August 6, 2014 from www.sciencedaily.com/releases/2014/08/140804123358.htm
Sabtu, 05 Januari 2019
Manfaat Garam Beryodium
Kita semua tentu sering mendengar garam beryodium, bahkan banyak kampanye yang dilakukan pemerintah mengenai pentingnya konsumsi garam beryodium. Bahkan pemerintah kita sampai memproteksi kepentingan pentingnya garam beryodium dengan dikeluarkannya beragam peraturan perundangan, paling tidak ada 3 undang-undang, 1 peraturan pemerintah, dan 1 peraturan menteri.
Lalu untuk apa itu semua ?
Jika kita menilik lebih dalam tentang maksud pemerintah tersebut, tentu kita akan menemukan fakta bahwa sebenarnya itu semua demi kepentingan kualitas SDM Indonesia. Karena ternyata kekurangan yodium akan menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan yang serius.
Apakah gondok ?
Ya, salah satunya adalah gondok. Namun bukan itu saja, perlu diketahui bahwa Yodium yang cukup sangat diperlukan oleh bayi bahkan mulai dari dalam kandungan. Yodium ini berguna untuk membuat hormon kelenjar Thyroid yang berguna bagi pertumbuhan otak dan syaraf. Jadi ketika asupan yodium pada bayi kurang akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan syaraf dan otak, sehingga mengakibatkan cebol dan idiot, dan tidak main-main kemunduran IQ yang terjadi bisa mencapai 13,5 point.
Rendahnya IQ mengakibatkan rendahnya daya nalar seseorang, sehingga mungkin saja manusia Indonesia yang cenderung mengesampingkan nalar dalam menghadapi persoalan dewasa ini akibat dari kurangnya asupan yodium ketika mereka masih kecil ? sehingga mereka cenderung mengedepankan kekerasan dalam menghadapi masalah yang ditemukan (mungkin saja).
Berdasarkan dari Micronutrient Initiative Indonesia, dapat diketahui bahwa saat ini 1 dari 3 Ibu hamil di Indonesia tidak terlindung dari GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan Iodium) bahkan 1 dari 3 bayi yg lahir di Indonesia saat ini berisiko GAKI dengan Risiko paling besar, yg banyak diderita masyarakat yang tidak mengkonsumsi garam beryodium adalah “Kemunduran Kemampuan Intelektual” 13,5 poin.
Relakah kita melihat masa depan generasi Indonesia yang semakin menurun kualitasnya ? Mari kita produksi garam Indonesia yang berkualitas dan beryodium !
Sumber : Micronutrient Initiative Indonesia, 2014
Lalu untuk apa itu semua ?
Jika kita menilik lebih dalam tentang maksud pemerintah tersebut, tentu kita akan menemukan fakta bahwa sebenarnya itu semua demi kepentingan kualitas SDM Indonesia. Karena ternyata kekurangan yodium akan menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan yang serius.
Apakah gondok ?
Ya, salah satunya adalah gondok. Namun bukan itu saja, perlu diketahui bahwa Yodium yang cukup sangat diperlukan oleh bayi bahkan mulai dari dalam kandungan. Yodium ini berguna untuk membuat hormon kelenjar Thyroid yang berguna bagi pertumbuhan otak dan syaraf. Jadi ketika asupan yodium pada bayi kurang akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan syaraf dan otak, sehingga mengakibatkan cebol dan idiot, dan tidak main-main kemunduran IQ yang terjadi bisa mencapai 13,5 point.
Rendahnya IQ mengakibatkan rendahnya daya nalar seseorang, sehingga mungkin saja manusia Indonesia yang cenderung mengesampingkan nalar dalam menghadapi persoalan dewasa ini akibat dari kurangnya asupan yodium ketika mereka masih kecil ? sehingga mereka cenderung mengedepankan kekerasan dalam menghadapi masalah yang ditemukan (mungkin saja).
Berdasarkan dari Micronutrient Initiative Indonesia, dapat diketahui bahwa saat ini 1 dari 3 Ibu hamil di Indonesia tidak terlindung dari GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan Iodium) bahkan 1 dari 3 bayi yg lahir di Indonesia saat ini berisiko GAKI dengan Risiko paling besar, yg banyak diderita masyarakat yang tidak mengkonsumsi garam beryodium adalah “Kemunduran Kemampuan Intelektual” 13,5 poin.
Relakah kita melihat masa depan generasi Indonesia yang semakin menurun kualitasnya ? Mari kita produksi garam Indonesia yang berkualitas dan beryodium !
Sumber : Micronutrient Initiative Indonesia, 2014
Jumat, 04 Januari 2019
Ikan Hias Yang Tidak Bisa Dicampur
Terkadang, ikan hias yang warnanya cerah dan bentuknya unik, justru ikan seperti itu lah yang ganas. Ikan-ikan ganas tidak bisa dicampur dengan ikan lain di dalam akuarium, apalagi jika ikan campurannya adalah ikan cinta damai seperti guppy atau ikan komet. Jangankan dicampur dengan ikan lain, jika Anda memasukkan jari ke dalam akuarium saja, besar kemungkinan jari kita akan digigit. Berikut ini jenis ikan-ikan ganas yang harus dipelihara dengan hati-hati:
Ikan Parrot dan Oscar
Ikan parrot ini memiliki bentuk mulut yang seperti burung kakaktua, makanya disebut sebagai ikan parrot. Ikan yang berwarna merah ini memang sangat agresif dan hanya bisa berteman dengan sesama parrot. Ikan ini sebetulnya merupakan jenis hybrid, yakni hasil kawin silang dari beberapa jenis cichlid. Tubuhnya bulat lucu. Di waktu muda, warnanya memang oranye (kadang-kadang ada yang gelap). Ketika sudah mencapai usia dewasa, ikan parrot akan berubah warna menjadi merah. Memelihara ikan parrot sebagai ikan hias air tawar membutuhkan akuarium dengan volume air minimal 50 galon. Jangan lupa gunakan pasir sebagai dasar akuarium. Gunakan batu dan beberapa aksesori lainnya sebagai tempat persembunyiakn ikan parrot.
Ikan air tawar agresif lainnya adalah ikan oscar. Sebetulnya, ikan parrot dan oscar berasal dari keluarga yang sama, karena oscar pun berasal dari keluarga cichild. Namun, jangan pernah menyatukan mereka di dalam akuarium. Ikan oscar bisa mencapai panjang 40cm, karena itu membutuhkan banyak ruang untuk pergerakannya. Kehadirannya memang mendominasi dan suka menakut-nakuti ikan yang lain, maka itu tidak disarankan untuk dicampur. Satu yang unik dari oscar; ia bisa mengenali pemiliknya. Ikan ini bisa menggoyangkan kepala atau ekor jika melihat Anda. Lucu, bukan?
Ikan Louhan
Ikan yang juga dikenal dengan sebutan flowerhorn ini juga terbilang agresif untuk ukuran ikan hias air tawar. Jika disatukan dengan ikan-ikan lain yang tubuhnya lebih kecil, bisa dipastikan ikan kecil tersebut akan dimakan oleh louhan. Itu karena pakan louhan sendiri memang berasal dari makhluk hidup, seperti udang tawar atau cacing tanah. Louhan hanya bisa disatukan dengan sesama louhan. Ada beberapa jenis louhan di dunia ini, namun hanya tiga jenis yang terdapat di Indonesia. Perawatannya terbilang cukup sulit dan tidak disarankan untuk pemula. Louhan membutuhkan akuarium dengan fasilitas lengkap. Selain itu, pastikan untuk mengganti airnya tiap 2-3 hari sekali supaya louhan bisa hidup lebih lama. Akuarium yang senantiasa bersih adalah salah satu syarat perawatan louhan.
Langganan:
Postingan (Atom)